ads_hari_koperasi_indonesia_74

RAPBN 2018, Kementerian PUPR Dapat Alokasi Anggaran Rp 106 Triliun

RAPBN 2018, Kementerian PUPR Dapat Alokasi Anggaran Rp 106 Triliun

Jakarta, HotFokus.com

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR)  mendapat alokasi anggaran terbesar dalam RAPBN 2018 sebesar Rp 106,9 triliun. Pemberian akokasi anggaran sebesar itu mencerminkan bahwa tahun 2018, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla masih tetap memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk mendorong pemerataan dan memacu pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan sebesar 5,4 persen serta mengurangi kesenjangan antar-wilayah.

Belanja infrastruktur tahun 2018 mendapatkan alokasi sebesar Rp 409 triliun dari total belanja Rp 2.204,4 triliun yang diperuntukan bagi pembangunan jalan dan jembatan, bendungan, perumahan dan permukiman, jalur kereta, bandara dan informasi dan telekomunikasi.

Sementara bagi Kementerian PUPR, anggaran sebesar Rp 106,9 triliun tersebut dialokasikan untuk pada empat sektor yakni peningkatan konektivitas sebesar Rp 41,3 triliun, ketahanan pangan dan air Rp 37,3 triliun, permukiman Rp 15,9 triliun, dan perumahan Rp 9,6 triliun.

Dari segi postur anggaran, anggaran, Kementerian PUPR menitikberatkan pada belanja modal sebesar 70 persen untuk konstruksi, peralatan, mesin dan untuk pengadaan tanah diluar proyek strategis nasional yang sudah dibiayai oleh LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan konektivitas dilakukan melalui pembangunan jalan baru 864 km, preservasi jalan nasional 46.000 km, dan pembangunan jalan tol sepanjang 25 Km. “Target pembangunan jalan tol pemerintah tahun 2018 sendiri ditargetkan tambahan 615 km jalan tol baru, namun yang menjadi porsi pemerintah dan didanai melalui APBN hanya sepanjang 25 km. Artinya pemanfaatan APBN untuk membangun jalan tol dengan nilai investasi total 260 triliun, sebagian besar akan menggunakan pendanaan dari investor/badan usaha,” jelasnya di Jakarta, Kamis (17/8).

Sementara itu, untuk mencapai ketahanan pangan dan air, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran bagi pembangunan 47 bendungan, dimana 11 bendungan baru dan 36 on-going. Selain itu akan dilakukan pembangunan jaringan irigasi baru seluas 54.000 hektar dan rehabilitasi seluas 160.000 hektar jaringan irigasi yang rusak.

Di sektor permukiman, cakupan layanan air minum nasional juga ditingkatkan dengan membangun sistem penyediaan air minum dengan target produksi 9.372 liter per detik. Pengolahan air limbah diberbagai daerah juga akan dibangun dengan target 860.836 kepala keluarga.

Penyediaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) juga menjadi prioritas Kementerian PUPR dengan target 6.328 unit melalui pembangunan Rusun, 180.000 rumah swadaya, 5.000 unit rumah khusus dan bantuan prasarana dan utilitas bagi 15.400 unit.

Pemerintah juga mengalokasikan pembiayaan investasi berupa Penanaman Modal Negara sebesar Rp 2,5 triliun sebagai modal awal Tabungan Perumahan (Tapera) dan Rp 2,2 triliun kepada Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU-PPDPP) yang merupakan unit kerja dibawah Kementerian PUPR diperuntukan bagi peningkatan akses pendanaan dan pembiayaan perumahan.

Dengan alokasi anggaran sebesar itu, Basuki berjanji akan berupaya agar anggaran tersebut dapat dibelanjakan secara akuntabel, efektif dan efisien. Percepatan pelaksanaan kegiatan TA 2018 dilakukan dengan penyederhanaan pemaketan dan pelelangan dini yang akan dimulai bulan Oktober 2017 nanti. (SNU)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *