Jakarta, hotfokus.com
Jajaran petinggi, mulai dari pejabat pemerintahan sampai mahasiswa, Senin (7/8), kemarin hadir dalam “National Energy Summit” di Hotel Borobudur, Jakarta berkat kolaborasi antara BEM FTUI dan BEM UI.
Seperti diketahui tanggal 1 Januari 2017, pemerintah mencabut subsidi listrik bertahap untuk golongan 900 V. Klaim tersebut dilakukan setelah pemerintah melihat 18,7 juta pelanggan listrik tidak layak mendapatkan subsidi.
National Energy Summit terdiri dari beberapa rangkaian acara di antaranya adalah memaparkan efisiensi sumber energi dan keberlanjutannya untuk optimalisasi penggunaan listrik di Indonesia, optimalisasi kerja sama dan kebijakan PLN bersama pihak swasta demi ketersediaan tenaga listrik, dan juga sudut pandang ekonomi dan daya beli masyarakat serta penerapan kebijakan untuk menekan BPP listrik yang dibuat untuk membahas solusi bagi permasalahan energi di Indonesia.
Sebagai lembaga kemahasiswaan yang memiliki tanggung jawab terhadap pembangunan dan kesejahteraan negara kita tercinta, khususnya di bidang kelistrikan yang sangat erat bersinggungan dengan hajat hidup masyarakat, BEM UU menggelar seminar yang dibuat untuk membahas solusi bagi permasalahan energi di Indonesia.
Acara ini mengundang para stakeholder di bidang pemerintahan maupun legislatif untuk berdiskusi mencari solusi yang tepat terkait dengan pengelolaan listrik di Indonesia.
Ketua BEM UI M. Syaeful Mujab mengatakan, seminar ini merupakan wujud kepedulian mahasiswa terkait energi nasional. “Kita sangat mendukung menghadirkan energi dan listrik murah untuk rakyat sehingga ekonomi Indonesia bisa maju dan keluar dari keterpurukannya. Karena energi adalah pondasi ekonomi,” katanya.
BEM UI dan BEM FTUI mengharapkan terselenggaranya acara yang dibuka oleh Ketua Umum Nawa Cita ini, dapat menjadi wadah untuk berdiskusi antara stakeholder terkait seperti Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, Dewan Energi Nasional, IRESS, INDEF, dan PLN agar diperoleh solusi yang terbaik mengenai masalah energi di Indonesia. “Kita berharap seminar ini menjadi langkah awal sekaligus wadah bagi semua stake holder untuk berdiskusi sehingga, dapat menghadirkan energi dan listrik murah untuk rakyat,” pungkasnya.
Sementara di akhir acara dihasilkan rekomendasi kebijakan untuk menjawab permasalahan keberlanjutan energi dan harga listrik di Indonesia.(RAL)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *