Jakarta – hotfokus.com | Premanisme ternyata sudah merebak hampir disemua depo dan terminal bbm Pertamina . Gerakan perbaikan di terminal BBM yang dilakukan pihak Pemasaran Pertamina ternyata terus mendapat perlawanan para preman.
Kembali dilaporkan bahwa telah terjadi peristiwa pelemparan batu ke mobil Kepala operasi Terminal BBM Madiun sore tadi , Senin 13 juni 2016.
Pada Jam 13.30 OH (operation head/kepala Terminal bbm ) Madiun pamit ke P3 (Pengawas Penerimaan/penimbunan dan Penyaluran) untuk melakukan penyisiran jalur arah ring road Madiun dan pada saat berangkat tidak ditemukan hal hal yang mengganggu jalannya operasional penyaluran bbm.
Penyisiran dilanjutkan kembali hingga sampai di daerah Maospati dengan menyusuri kembali ring road lagi uang telah dilewati dan akhirnya kepala terminal Bbm menemukan Mobil Tangki berhenti di tambal ban ring-road, OH berhenti dibelakang mobil tangki tersebut dan awak MObil Tangki kemudian langsung tancap gas.
Kepala TBBM mengejar dan Sampai di lampu perempatan OH berhenti karena lampu merah dan banyak mobil yang berhenti, kemudian dari kaca spion terlihat ada orang yang mengejar menggunakan motor dgn membawa batu lalu melempar batu dan kena kaca belakang.
Kejadian tersenut dilapor kan ke Polres Madiun dan pihak kepolisian langsung menuju ke TKP dan ditemukan 1 drum isi minyak serta 2 jerigen kosong.
Dilemparnya mobil kepala terminal bbm yang mengejar mobil tangki tersebut jelas membuktikan adanya peran preman yang mendukung pemcurian bbm dari mobil tangki tersebut.
Peran preman yang semakin brutal mengancam keselamatan pekerja Pertamina dan bahkan objek vital nasional pertamina seperti yang terjadi di tbbm teluk kabung padang dan depo bbm di bitung sulawesi utara sudah tidak bisa ditolerir .
Keberadaan preman sudah mengancam distribusi bbm dan elpiji dinegeri ini dan ini harus disikapi secara tegas oleh pemerintah , ujar Sofyano zakaria , pengamat energi.
Menko polkam harus segera turun tangan mengatasi ancaman preman ini bersama dengan kapolri bahkan libatkan TNI , tambah Sofyano .
Pertamina hanya sebuah bumn yang tidak memiliki kewenangan hukum untuk mengatasi premanisme terhadap obvitnas milik Pertamina.
Disisi lain Pertamina harus tegas menindak orang orang di internalnya jika bisa dibuktikan premanisme di tbbm dan depo pertamina bisa berjalan karena peluang dan kerjasama dengan orang dalam.
Kasus ini harus diselesaikan secara hukum tidak hanya dengan sanksi administratif jika terbukti ada peran orang pertamina juga , lanjut sofyano.
Disisi lain pihak kepolisian harus proaktif mengawal obvitnas pertamina tanpa harus menunggu permintaan dari pertamina karena itu amanah dari ketentuan yang berlaku .
Tindakan premanisme tsb jika tidak diambil tindakan pencegahan yang serius berpotensi sebagai gerakan yang ingin mengganggu kelancaran distribusi bbm dan elpiji yang akhirnya akan menimbulkan keresahan bagi masyarakat .(se-s-zn)
Sumber image : rri.co.id
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *