ads_hari_koperasi_indonesia_74

BENARKAH PANCASILA SAKTI?

BENARKAH PANCASILA SAKTI?

Oleh :M.Hatta Taliwang

Puluhan tahun sdh kita peringati dan rayakan tanggal 1 Juni sebagai HARI LAHIR PANCASILA dan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Dua kali setahun kita peringati Pancasila.

Khusus tentang HARI KESAKTIAN PANCASILA. Tentu kita menghargai konteks peristiwa dan sejarah, mengapa tanggal tsb dipilih. Meskipun kata SAKTI, bisa menjadi perdebatan karena kata tsb mengandung makna yg sangat magis bahkan bila ditarik kedalam pemahaman agama hampir berkategori syirik, karena dlm pengertian agama(khususnya ISLAM) yg SAKTI itu cuma ALLAH SWT.

Dalam bahasa Indonesia kata SAKTI bisa bermakna  sesuatu yg melampaui kodrat alam, mempunyai kekuatan gaib, bertuah mandraguna, kebal, keramat, dapat menolak guna-guna dll

Dalam era dimana manusia makin rasional maka kata SAKTI bisa kehilangan makna substansinya bila realitasnya berbeda jauh dg konteks kekinian dari apa yg dikaitkan dengan kata SAKTI tsb.

Katakanlah PANCASILA sebagai sesuatu karya pendiri bangsa yg dipandang sebagai dasar negara, ditafsirkan juga sebagai alat pemersatu, sebagai pilar bahkan sebagai ideologi negara telah dipandang SAKTI karena menurut interpretasi sejarah telah berkali kali dirongrong namun tetap eksis seiring kokohnya eksistensi Republik Indonesia.
Itupun bisa diperdebatkan benarkah berbagai peristiwa yg pernah terjadi itu sebagai UJIAN SESUNGGUHNYA atas PANCASILA?

Atau hanya sekedar interpretasi rezim untuk mempertahankan legitimasi atas kekuasaan ?

Bagi kami sebenarnya PANCASILA itu SAKTI bila kita mampu mewujudkan dalam realitas hidup kita berbangsa dan bernegara. Mampu kita jabarkan makna mendasarnya sehingga rakyat merasakan “secara fungsional” bahwa PANCASILA itu hadir dan nyata dlm hidup dan kehidupan rakyat.

Tentu sederet pertanyaan bisa kita ajukan untuk “menguji” apakah PANCASILA itu SAKTI dan nyata hadir dlm hidup dan kehidupan kita.

1. Apakah  kita sungguh2 ber KETUHANAN YG MAHA ESA, bila realitasnya PEMIMPIN2 mayoritas KORUPSI sementara agama lebih terasa sebagai SUMBER KONFLIK? Bila Pemimpin banyak yg PEMBOHONG dan TIDAK JUJUR ?

2. Apakah kita benar ber KEMANUSIAAN YG ADIL DAN BERADAB bila tiap hari kita saksikan kebiadaban manusia INDONESIA saling menghina,saling menipu, saling menindas, saling menzalimi, saling perkosa,  saling membunuh?Dan banyak pemimpin tutup mata atas realitas itu?

3. Apakah kita ber PERSATUAN INDONESIA bila tiap hari antara suku, antar ras, antar agama, antar daerah, antar angkatan, antar kampung  dll saling tidak peduli,  saling curiga, saling menghina, saling serang,dll ? Dan pemimpin cuma  berjuang selamatkan diri,selamatkan keluarga masing masing?

4. Apakah kita ber KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DLM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN, bila dlm prakteknya kita jual beli suara, suara rakyat menjadi suara konglomerat, aspirasi rakyat cuma menjadi aspirasi parpol, leader menjadi dealer negara?

5. Apakah kita ber KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA, bila ratusan juta rakyat masih melarat sementara hanya puluhan manusia memiliki kekayaan ratusan trilyun. Kekayaan negeri cuma utk memakmurkan segelintir antek dan memakmurkan negara lain ?

Deretan panjang pertanyaan bisa kita susun untuk menguji sejauh apakah realitas saktinya Pancasila.

Saya kira AGENDA BESAR  kita tetap : adalah bagaimana mengimplementasikan PANCASILA dlm sistem politik, sistem ekonomi, sistem hukum, sistem sosial, sistem budaya, hankam dstnya itulah kunci utk membuktikan apakah PANCASILA itu SAKTI.agar kita tdk sekedar larut dlm seremoni rutin yg menjemukan. Dan itu utamanya tugas intelektual. Jangan mengagungkan ideologi lain yg sdh terbukti menyengsarakan rakyat, menurunkan martabat bangsa. (MHT011013)

Sumber image : www.okezone.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *