TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN – Sesepuh umat HinduBanjarmasin, Anom Pemayun, mengatakan Hari Raya Nyepitahun ini sangat istimewa.
Tak lain karena Hari Raya Nyepi tahun saka 1938 kali ini bertepatan dengan momentum gerhana matahari yang jatuh pada Rabu (9/3/2016).
“Benar sekali, sangat istimewa Nyepi tahun ini karena bertepatan dengan momen langka gerhana matahari,” ujar Pemayun saat ditemui di sela persiapan sembahyang Nyepi di Pura Agung Jagat Natha, Banjarmasin, Selasa (8/3/2016) sore.
Meski demikian, bertemunya momen Nyepi dan gerhana matahari hanya sebagai kebetulan semata.
“Dalam Hindu tidak diartikan apa-apa. Tidak ada prosesi tambahan terkait hal itu. Ya kebetulan waktunya saja yang pas sama,” jelas dia.
Umat Hindu di Kalimanatn Selatan, khususnya di Banjarmasin, sama seperti di belahan dunia lainnya, besok akan melakukan prosesi catur brata penyepian.
Pertama Amati Geni (tak boleh menyalakan api atau lampu), kedua, Amati Karya (tak boleh beraktivitas), ketiga Amati Lelangoan, (tak boleh menghibur diri), keempat, Amati Lelungan (tak boleh bepergian).
“Ya jadi pada di rumah saja tidak ada yang melihat gerhana,” canda dia.
Di Banjarmasin terdapat sekitar 150 kepala keluarga umat Hindu dan sekitar tiga ribu kepala keluarga di seluruh Kalimantan Selatan.
Pura Agung Jagat Nata merupakan pusat dan pura terbesar diBanjarmasin yang berdiri pada 1984 lalu. Ada yang menyebut pura ini sebagai Pura Besakihnya di Kalsel.
Sumber : www.tribunnews.com | 08 Maret 2016
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *