Harga gas alam pada tanggal 1 Maret lalu mencapai tingkat terendah sejak tahun 1998, di mana harga tunai gas dari Henry Hub anjlok menjadi 1,57 dolar. Henry Hub adalah fasilitas distribusi gas yang dijadikan patokan harga karena gas dari fasilitas itu disalurkan ke sembilan jalur pipa antar negara bagian dan empat jalur pipa di dalam negara bagian.
Walaupun harga minyak mentah mendominasi liputan media, tetapi sektor gas alampun punya kisah sendiri. Dalam beberapa hal, pasar gas alam adalah lokal, jadi tidak setiap negara mengalami penurunan harga sebagaimana yang dialami negara-negara produsen minyak.
Meskipun gas alam mungkin diperdagangkan pada kisaran satu dolar di Amerika, harga gas alam di Eropa mencapai sekitar 4,90 dolar, dan di Jepang mencapai sekitar 9 dolar.
VOA mengkaji data dari situs Badan Informasi Energi Amerika www.eia.gov. Seperti minyak mentah, produksi gas alam umumnya tinggi, yang berarti tingkat simpanan meningkat karena tidak cukup permintaan untuk mengurangi produk itu.
Gas alam mengalami nasib yang sama seperti sektor eceran pada musim dingin lalu, karena suhu udara yang lebih hangat di Amerika sebagai akibat dari fenomena El Nino.
Pasar gas alam Amerika bersifat musiman, di mana penyimpanan dilakukan antara musim semi dan musim gugur, dan penyaluran dilakukan pada musim dingin. Jika dikaitkan dengan soal eceran tadi, karena udara hangat banyak pemasok kelebihan persediaan dan menurunkan harga penjualan, yang tentunya mempengaruhi pendapatan kotor. Walhasil perolehan kwartalan dan tahunan turun.
Prinsip yang sama terjadi pada pasokan dan permintaan dalam pasar gas alam dan minyak mentah. Permintaan akan gas alam anjlok ke tingkat rendah dalam 31 tahun dalam beberapa bulan ini, meskipun pasokan masih tetap tinggi.
Departemen Energi Amerika telah menyetujui rencana untuk mengirim pasokan gas ke luar negeri sampai 283 juta kubik meter per hari dan sedang mempertimbangkan tambahan lain.
Meskipun ekspor gas alam cair (LNG) saat ini mulai marak, Amerika bisa tampil sebagai negara pemasok gas dunia bersaing dengan Rusia dan Qatar. Permintaan gas alam dunia diperkirakan akan mencapai 50% lebih tinggi pada tahun 2035 dibanding saat ini. [em/ii]
Sumber : www.elshinta.com | 09 Maret 2016
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *