ads_hari_koperasi_indonesia_74

PT GUN : Mantan Sopir Tangki Harusnya Mendemo PT GUN Bukan Pertamina

PT GUN : Mantan Sopir Tangki Harusnya Mendemo PT GUN Bukan Pertamina

Jakarta, Hotfokus.com

PT PT Garda Utama Nasional  (GUN)   menanggapi atas aksi demonstransi di Jalan Medan Merdeka, Kompleks Istana Negara di Jakarta yang dilakukan ratusan massa yang mengatasnamakan buruh awak mobil tangki Pertamina dan tergabung dalam Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT).

Manajemen PT Garda Utama Nasional sangat menyayangkan aksi ini karena aksi massa itu telah membuat ketidaknyamanan banyak pihak, terutama  PT Pertamina Patra Niaga, dan khususnya kepada Masyarakat di sekitar lokasi Demo yaitu di Plumpang dan sekitar Istana Negara, kata Rudi direksi PT GUN. (14/1/2019).

Dijelaskan, para peserta aksi demonstrasi itu adalah MANTAN Karyawan yg dulu pernah bekerja di PT Garda Utama Nasional yg bekerja sebagai AMT di area lokasi kerja PT.Pertamina Patra Niaga.

Rudi menambahkan bahwa aksi unjuk rasa  yang terjadi saat ini adalah Masalah hubungan kerja antara PT Guna Utama Nasional dengan Mantan karyawannya. Terhadap permasalahan itu, sebenarnya pihak perusahaan telah melakukan berbagai macam upaya untuk dapat memperbaiki hubungan kerja.

“Namun akhirnya perusahaan tidak dapat menghindari untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Keputusan itu terpaksa diambil setelah melaui tahapan verifikasi sesuai dengan prosedur yg ada, selain itu juga terdapat hal2 lain yang membuat perusahaan harus melakukan PHK terhadap mereka,  kewajiban karyawan tidak berjalan semestinya, bagaimana mungkin bisa dipertahankan.  jelasnya.

Rudi memaparkan bahwa dalam proses  PHK ini PT GUN telah melakukan tindakan yg di syaratkan dan diatur dalam peraturan perusahaan, UU ketenagakerjaaan dan peraturan-peraturan lain terkait tenaga kerja.

“Kami (PT GUN, Red), telah melaksanakan kewajiban menurut hukum terhadap mantan karyawan kami terkait dengan PHK itu,” katanya.

Jika mereka tidak puas atas keputusan PT GUN harusnya mereka berdemo dan mendemo kami bukan ke Pertamija apalagi berdemo ke istana.

Penegasan itu dikemukakan manajemen PT Garda Utama Nasional terkait aksi demonstrasi  yang dilakukan ratusan orang yang mengatasnamakan buruh awak mobil tangki Pertamina yang tergabung dalam Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT), Rabu (9/1/2019).

“Karena itu dijelaskan secara tegas bahwa, PT Pertamina Patra Niaga TIDAK ADA HUBUNGANNYA sama sekali terkait unjuk rasa yang dilakukan oleh mantan pekerja PT Garda Utama Nasional,” tegasnya.

Untuk diketahui bahwa ada puluhan mantan sopir tangki bbm yang mantan tenaga out sourcing dari perusaan vendor nya patra niaga menggelar aksi unjuk rasa dan menginap di Jalan Medan Merdeka, Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat.

Ketika PT SSS telah berakhir kontrak kerja nya dengan Patra Niaga yang kemudian penyediaan tenaga OS sopir tangki dilanjutkan oleh PT GUN  , seluruh tenaga OS  sopir tangki tersebut termasuk yang ber aksi demo bahkan juga diberikan pesangon walau dalam perjanjian kerja dengan mereka tidak ada kewajiban itu.

Ketika peralihan vendor dari PT SSS ke PT GUN para mantan sopir tangki diberi kesempatan untuk kembali menjadi sopir tangki BBM dan menjadi pekerja tanpa terbatas waktu (bukan lagi kontrak 2 tahunan-red) pada PT GUN namun sekitar 100 orang sopir menolak dan menuntut diangkat sebagai tenaga kerja Pertamina. (Tim)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *