Jakarta, hotfokus.com
Presiden Jokowi dalam Pidato Nota Keuangan RAPBN 2019 di Gedung DPR / MPR tadi menyatakan bahwa pemerintah akan berusaha sekuat tenaga untuk memeratakan kesejahteraan sosial. Dari RAPBN yang direncanakan mencapai Rp2.439 triliun pada 2019 akan dioptimalkan sebagian besar untuk memberikan jaminan perlindungan sosial, khususnya bagi 40 persen penduduk termiskin.
Jokowi menyatakan jumlah penerima bantuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun depan meningkat menjadi 96,8 juta jiwa dari target tahun ini sebesar 92,4 juta jiwa. Selain itu, Pemerintah akan memperkuat Program Keluarga Harapan (PKH) melalui peningkatan besaran manfaat 100 persen dengan target sasaran 10 juta keluarga penerima manfaat.
“Kualitas belanja negara akan semakin kita tingkatkan dan fokuskan untuk memacu perekonomian dan menciptakan kesejahteraan rakyat yang makin merata dan adil,” kata Jokowi dalam membacakan teka pidatonya, Kamis (16/8).
Program pemerataan kesejahteraan lain yang akan dilakukannya yaitu meningkatkan jumlah sasaran Bantuan Pangan non-Tunai secara bertahap menuju 15,6 juta keluarga penerima manfaat untuk menggantikan program beras sejahtera. Tahun 2017 lalu jumlah penerima manfaat bantuan non tunai sebesar 1,28 juta keluarga penerima manfaat.
Kemudian, lanjut Jokowi, pemerintah akan memperkuat Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial (RAPS) sebagai bentuk penataan aset produktif dan keberpihakan pada para petani dan rakyat kecil. Juga akan melanjutkan program sertifikat untuk rakyat dengan target 9 juta sertifikat pada tahun 2019.
“Dari tahun 2014-2019 diharapkan dapat diterbitkan 25 juta sertifikat. Berbagai program sosial tersebut merupakan wujud nyata kehadiran negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,” kata dia. (DIN)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *