Jakarta, hotfokus.com

Kementrian Ketenagakerjaan menegaskan bahwa rencana renovasi ruang kerja staf Tata Usaha dan Protokoler Menteri dengan nilai proyek Rp 1 miliar dilakukan lewat proses tender yang saat ini masih sedang berlangsung.

“Jadi tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa proyek renovasi tersebut dilakukan dengan cara pemilihan/penunjukan langsung. Itu tidak benar dan sesuatu yang tidak mungkin,” tegas Kepala Biro Umum Kementrian Ketenagakerjaan, Drs.Sumarno, MM saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (04/5).

“Karena kami berpedoman kepada Peraturan Presiden RI No.4 Tahun 2015 tentang perubahan ke empat atas Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah,” tambah dia.

Saat ini, kata dia, proses tender sedang berlangsung dan kontraktor yang memenuhi kualifikasi akan kami ditetapkan sebagai pemenang tender.

“Saya berharap ke depan jika teman-teman wartawan mendapatkan informasi apa saja mengenai Kementriaan Ketenagakerjaan hendaknya dikonfirmasi terlebih dulu agar tidak salah dalam pemberitaan,” pintanya.

Ia juga membantah berita soal akan direnovasinya ruang kerja Menteri. Pasalnya, yang rencananya akan direnovasi adalah ruang kerja staf Tata Usaha dan Protokoler Menteri.

“Statemen yang disampaikan pihak Center for Budget Analysis (CBA) itu tidak benar. Tidak ada ruang kerja Menteri yang akan direnovasi, tapi ruang  kerja staf Tata Usaha dan Protokoler Menteri. Karena sejak gedung Kementrian dibangun ruang tersebut belum pernah direnovasi,” tegasnya.

“Kebetulan ruangan itu langsung melekat di bagian depan dan samping ruang kerja Menteri. Oleh karena itu saya tegaskan sekali lagi bahwa yang direnovasi bukanlah ruang kerja mentri,” tambah Sumarno.

Sebelumnya, Direktur CBA, Ucok Skay Kadafi dalam keterangan persnya yang dikirim ke sejumlah media menyebutkan bahwa pada saat para buruh sedang merayakan May Day, pihak Kementrian justru akan merenovasi ruang kerja Menteri Ketenagakerjaan senilai Rp 1 miliar dengan cara penunjukan langsung.(RAL)