Jakarta, hotfokus.com
Kalangan pengamat ekonomi menyebutkan, calon Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru periode 2018 -2023 mendatang telah dihadapkan persoalan dari sisi makro ekonomi.
Pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics. Mohammad Faisal mengatakan, meski era Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardjo mampu meraih capaian dari sisi stabilitas moneter, akan tetapi diluar dari itu belum dicapai dengan baik.
Menurut Faisal, salah satu tugas yang harus dicermati dengan baik oleh Gubernur BI yang baru, diantaranya turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang saat ini dianggap stagnan karena selama tiga tahun terakhir, realisasi pertumbuhan ekonomi bertengger di level 5 persen.
“Kami berpendapat bahwa memang semestinya otoritas moneter punya ruang yang lebih besar untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih dari 5 persen bahkan lebih dari 6 hingga 7 persen. Nah saya pikir ini yang harus menjadi PR bagi gubernur BI yang baru kedepan ya,” tutur Faisal ketika ditemui di kantor Core Indonesia, Selasa (27/02/18).
Selain soal pertumbuhan ekonomi, lanjut Faisal, Bank Indonesia yang baru juga harus mampu mengendalikan inflasi nasional dengan cara bekerjasama lintas instansi lebih intensif.
Pasalnya jika melihat tren 2 bulan terakhir di tahun 2018, inflasi nasional cenderung naik yang diakibatkan mulai meroketnya harga bahan pangan. “Fakta ini cukup berbeda dengan inflasi 2017 dimana sumbangan dari bahan makanana relatif kecil,” pungkas Faisal.(AY).
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *