ads_hari_koperasi_indonesia_74

RI Negara Pertama Raih Sertifikasi Radiasi Sektor Perikanan

RI Negara Pertama Raih Sertifikasi Radiasi Sektor Perikanan

Jakarta, hotfokus.com

Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang memperoleh sertifikasi radiasi untuk sektor perikanan. Per 31 Oktober 2025 skema sertifikasi bebas Cs-137 mulai berlaku.

Udang asal Indonesia kembali masuk pasar Amerika Serikat, setelah U.S. Food and Drug Administration (FDA) secara resmi menetapkan Badan Mutu KKP sebagai Certifying Entity (CE) untuk sertifikasi bebas Cesium-137.

“KKP, BAPETEN dan Bea Cukai melakukan pelepasan ekspor udang ke AS sebanyak 7 kontainer dengan volume 106 ton senilai 1,22 juta dolar AS setara Rp 20,14 miliar yang telah memenuhi prosedur dan persyaratan sesuai ketentuan Yellow List, dan memastikan bahwa kontainer bebas kontaminasi Cs-137,” kata Kepala Badan Mutu KKP, Ishartini, dalam keterangannya Kamis (6/11/2025).

Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Humas dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto Darwin, mengungkap pemerintah serius menangani masalah temuan radioaktif Cesium 137 di komoditas ekspor Indonesia. KKP bersama kementerian/lembaga lain langsung melakukan langkah strategis seperti audit lapangan hingga penguatan fasilitas laboratorium.

“Kita tidak diam. Dalam hitungan hari, tim teknis lintas lembaga — dari KKP, BAPETEN, KLHK, sampai otoritas AS — langsung bekerja sama. Kita buka data, audit lapangan, perbaiki SOP, perkuat laboratorium, dan dalam rentang waktu yang relatif singkat hanya dalam 2–3 bulan,” ujarnya.

Sehingga Indonesia berhasil kembali menembus pasar AS dengan mekanisme sertifikasi yang diakui FDA. Ini bukan sekadar pemulihan ekspor. “Ini bukti kita punya infrastruktur mutu yang responsif, transparan, dan bisa dapat kepercayaan global,” tambah Doni.

Disebutkan, udang masih menjadi komoditas utama produk perikanan Indonesia dengan nilai ekspor 1.397,23 juta dolar AS pada periode Januari – September 2025. Kemudian diikuti Tuna–Cakalang-Tongkol (USD 763,51 juta), Cumi-Sotong-Gurita (USD 574,75 juta), Rajungan-Kepiting (USD 377,65 juta), dan Rumput Laut (USD 233,86 juta).

AS sendiri masih menjadi tujuan utama ekspor udang dengan pangsa 63,1 persen dari total ekspor udang Indonesia. Ekspor ke AS periode Januari-September meningkat 16,3 persen (YoY). Ekspor udang bulan September 2025 bahkan tumbuh 16,6 persen dibanding Agustus 2025. (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *