Jakarta, hotfokus.com
Ditengah tekanan ekonomi global berdampak tersedaknya ekspor di pasar utama seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa, pertumbuhan industri manufaktur nasional masih tetap terjaga.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkap kinerja ini menunjukkan ketahanan sektor manufaktur Indonesia semakin kuat.
“Walaupun ekspor masih melambat akibat pelemahan permintaan di pasar utama seperti AS dan Eropa, kekuatan konsumsi dalam negeri menjadi motor utama pertumbuhan industri kita,” katanya dalam keterangannya seperti dilansir Senin (3/11/2025).
Sebelumnya, S&P Global merilis naiknya Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia dari posisi 50,4 pada September menjadi 51,2 pada Oktober 2025. Capaian ini menandai ekspansi manufaktur tiga bulan berturut-turut, dan menunjukkan stabilitas momentum pertumbuhan industri nasional di tengah tekanan ekonomi global.
Berdasarkan komponen pembentuk PMI, Kemenperin mencatat pesanan baru (new orders) naik dari 51,7 menjadi 52,3, sedangkan tingkat ketenagakerjaan meningkat dari 50,7 ke 51,3. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar dan kapasitas produksi industri nasional.
Selain itu, pihaknya juga melihat meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada laju tercepat sejak Mei 2025. “Ini sinyal baik karena aktivitas industri kembali mendorong penciptaan lapangan kerja,” jelas Agus.

Karena itu, Kemenperin akan terus menjaga daya saing industri melalui efisiensi produksi, peningkatan nilai tambah, serta program upskilling dan reskilling tenaga kerja industri. (bi)













Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *