Yogyakarta, hotfokus.com
Kompetisi ide bisnis mahasiswa bergengsi, Pertamuda Seed & Scale 2025, mencapai puncaknya di Final Pitch pada Selasa (28/10). Sebanyak 17 tim terbaik unjuk gigi, memperebutkan posisi the best of three dari setiap kategori. Mereka memperebutkan dana pembinaan ratusan juta rupiah serta kesempatan akses permodalan dan pendampingan bisnis dari Pertamina.
Para finalis telah melewati seleksi ketat, mulai dari ribuan pendaftar hingga sesi Bootcamp intensif.
Momen Sumpah Pemuda Lahirkan Generasi Pencipta Solusi
VP Stakeholder Relation Management Pertamina, Rifky Rahman Yusuf, menjelaskan, momen Final Pitch ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. “Pertamuda selama lima tahun terakhir menjadi wadah lahirnya generasi muda pencipta solusi bagi masa depan bangsa,” ujar Rifky di Yogyakarta.
Rifky menegaskan, ke-17 tim ini membawa harapan dan perubahan. Mereka membuktikan generasi muda Indonesia mampu menjadi garda terdepan menciptakan solusi energi cerdas, berkelanjutan, dan berdampak luas.
“Perjalanan mereka membuktikan dedikasi, ketangguhan, dan keinginan kuat untuk terus berinovasi demi Indonesia yang berkelanjutan,” tambahnya. Pertamina sangat mendukung generasi muda mengembangkan ide bisnis mereka.
Inovasi dari Limbah Sorghum hingga Tinja Manusia
Salah satu inovasi yang menonjol adalah Bionghum Patalabana, briket ramah lingkungan dari limbah sorgum. Ni Kadek Karina Dewi, mahasiswa Universitas Pertamina, menjelaskan produknya mengurangi emisi 32% lebih rendah dari arang konvensional.
“Bionghum juga meningkatkan pendapatan petani sorgum dengan mengolah limbah yang tidak bernilai menjadi produk baru,” jelasnya.
Peserta lain, Angelica Virginevra Malina More, mengenalkan Hombiotank. Teknologi ini mengubah limbah tinja manusia dan organik menjadi biogas, yang kemudian menghasilkan energi listrik.
Angel mengatakan, teknologi ini mengatasi masalah limbah sekaligus menyediakan solusi energi terbarukan. Dilengkapi sistem IoT, Hombiotank memiliki potensi besar mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Dari kategori Energy Optimization, Khairunnisa Aulia Rahma membuat Drillytics. Ini adalah platform analisis bahaya pengeboran berbasis AI. Khairunnisa menjelaskan, solusi ini mempercepat analisis dan meminimalkan risiko pengeboran di area potensi bahaya gas.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan, Pertamuda 2025 didukung penuh oleh juri dan calon investor. Sinergi ini menunjukkan gerakan bersama mewujudkan masa depan yang inovatif dan berdaya saing global.

“Kami berharap program ini menjadi fondasi kuat bagi ekosistem kewirausahaan, mencetak founder muda yang siap membawa perubahan positif,” tutup Fadjar. Program ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. (*)













Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *