ads_hari_koperasi_indonesia_74

Disaksikan Prabowo dan Lula, PLN Resmi Teken MoU PLTA dengan J&F Brasil

Disaksikan Prabowo dan Lula, PLN Resmi Teken MoU PLTA dengan J&F Brasil

Jakarta, hotfokus.com

PT PLN (Persero) resmi menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan multibisnis asal Brasil, J&F S.A., untuk melakukan studi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia. Penandatanganan berlangsung di Jakarta pada Kamis (23/10), disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.

Kolaborasi strategis ini menandai langkah besar dalam memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mempercepat transisi menuju energi bersih. Kedua kepala negara menilai kesepakatan ini sebagai simbol semakin eratnya hubungan antara dua kekuatan ekonomi baru di kawasan global south.

“Kita berdua adalah kekuatan ekonomi baru yang tengah berkembang. Kerja sama antara Indonesia dan Brasil memiliki arti penting dan strategis,” ujar Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya.

Prabowo menambahkan, pertemuan bilateral dengan Presiden Lula berlangsung produktif dan menghasilkan berbagai kesepakatan di bidang energi, pertanian, pertahanan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia juga menilai kemitraan PLN dengan J&F menjadi tonggak penting dalam memperkuat sektor energi hijau di Tanah Air.

Sementara Presiden Lula da Silva menegaskan bahwa Brasil dan Indonesia memiliki visi serupa dalam membangun ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan. “Saya datang ke sini dengan semangat memperbarui kemitraan strategis, memperdalam kerja sama teknologi, dan memastikan perdagangan yang saling menguntungkan bagi kedua negara,” ungkapnya.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Presiden Prabowo terhadap upaya perluasan kerja sama global di bidang energi terbarukan. “Kolaborasi ini bukan hanya mempercepat pembangunan PLTA, tetapi juga mempertegas komitmen PLN dalam menghadirkan energi hijau yang berkeadilan dan berkelanjutan,” ujar Darmawan.

Ia menambahkan, proyek ini sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang menargetkan penambahan kapasitas PLTA sebesar 11,7 gigawatt (GW) dalam sepuluh tahun ke depan. “Kami optimistis kemitraan ini menjadi penggerak utama percepatan energi hijau di Indonesia dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta generasi mendatang,” tutupnya. (*)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *