Jakarta, hotfokus.com
Pemerintah melalui Kementerian UMKM mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 20 Oktober 2025 mencapai Rp218 triliun dengan 3,7 juta debitur.
Menteri UMKM Maman Abdurahman mengatakan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi penyalur terbesar dengan porsi sekitar 80 persen dari total KUR. Posisi berikutnya diisi oleh Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia (BSI), serta sejumlah bank daerah.
“Plafon KUR tahun ini sebesar Rp300 triliun, dan BRI mendominasi karena memang fokus di sektor UMKM,” kata Maman dalam sesi bincang santai dengan awak media di Jakarta, Rabu (22/10/2205).
Ia menjelaskan, penyaluran KUR ke sektor produktif mencapai Rp132,5 triliun atau 60,6 persen dari total penyaluran, ini merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah program KUR. Meningkatnya porsi pembiayaan di sektor produksi menunjukkan kualitas KUR yang makin baik.
“Dengan peningkatan ini, pendistribusian KUR makin berkualitas. Tahun depan kami targetkan 63 persen penyaluran ke sektor produktif,” ujarnya.
Dari total debitur, sebanyak 1,05 juta merupakan nasabah baru, sementara 1,08 juta lainnya adalah nasabah graduasi yang naik kelas dari penerima KUR sebelumnya.
Maman mengakui, menyalurkan KUR ke sektor produktif tidak mudah karena memerlukan kesiapan usaha dan rencana bisnis yang jelas. Meski begitu, ia menegaskan bahwa peningkatan penyaluran ke sektor produksi memberi dampak ekonomi yang besar.

“Semakin tinggi penyaluran KUR di sektor produksi, semakin besar efeknya terhadap lapangan kerja dan daya saing UMKM,” pungkasnya. (DIN/GIT)













Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *