Jakarta, hotfokus.com
Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan menjadi 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur terbaru. Keputusan ini sekaligus menandai penurunan bulanan ketiga secara beruntun dan menjadi yang keenam sejak dimulainya siklus pelonggaran moneter pada September tahun lalu.
Langkah ini langsung mendapat sorotan dari pelaku pasar. Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama, menilai kebijakan BI tersebut di luar perkiraan banyak pihak. “Ini kejutan positif, terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus reli sejak pengumuman kebijakan itu,” jelas Nafan, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, penurunan suku bunga patut diapresiasi karena memberi harapan baru bagi pasar. Apalagi kebijakan moneter ini berjalan seiring dengan stimulus ekonomi dari pemerintah serta dukungan kuat dari sektor perbankan.
Sejak tahun lalu, pemerintah sudah menyalurkan stimulus sekitar Rp200 triliun ke sektor perbankan. Dana tersebut diharapkan mampu menggerakkan konsumsi rumah tangga sekaligus mendorong investasi baru. Kombinasi ini dianggap sebagai resep menjaga daya tahan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
“Jika stimulus ini benar-benar meningkatkan konsumsi dan investasi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tetap solid,” tambah Nafan.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter. Dengan dukungan keduanya, peluang Indonesia mencapai target pertumbuhan minimal di atas 5 persen dinilai semakin terbuka lebar. (DIN/GIT)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *