Jakarta, hotfokus.com

Pemerintah menekankan pentingnya stabilitas sebagai fondasi utama menjaga iklim investasi di Indonesia, terutama di sektor infrastruktur perkotaan.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menilai keterbatasan lahan di kota besar justru membuka peluang baru. Salah satunya melalui mekanisme land value capture (LVC), yakni pemanfaatan nilai tambah dari kenaikan harga tanah sebagai sumber pembiayaan pembangunan.

“Peluang investasi terbuka lebar melalui mekanisme land value capture,” ujar AHY dalam keterangan resmi, Senin (15/9/2024).

Namun, AHY mengingatkan bahwa potensi tersebut hanya bisa terwujud jika stabilitas terjaga. Menurutnya, aksi massa yang berujung anarkis dapat menurunkan kepercayaan investor dan menghambat arus modal masuk ke Indonesia.

Ia menyoroti masih adanya perusakan fasilitas umum saat demonstrasi berlangsung. Perilaku tersebut, kata AHY, tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga berisiko merusak citra Indonesia di mata internasional.

“Membangun reputasi dan kepercayaan internasional membutuhkan waktu serta konsistensi. Karena itu, stabilitas dan keamanan menjadi faktor penting untuk mendukung iklim investasi yang sehat,” tegas AHY.

Dengan menempatkan stabilitas sebagai prioritas, pemerintah berharap iklim investasi Indonesia tetap kompetitif di tengah persaingan global. Infrastruktur perkotaan yang terkelola dengan baik diharapkan mampu menarik investor sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. (SA/GIT)