Jakarta, hotfokus.com
Badan Pangan Nasional (Bapanas) akhirnya angkat bicara terkait kekosongan stok beras jenis premium di sejumlah ritel modern.
“Kondisi ini terjadi karena penggilingan padi tengah menyesuaikan produk yang disalurkan sesuai standar label beras,” kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam keterangannya seperti dikutip Selasa (2/9/2025).
Label berisi keterangan mengenai produk beras yang disalurkan, misalnya broken 15 persen, kadar air 14 persen dan derajat sosoh minimal 95 persen. “Kalau sudah sesuai, mereka akan kembali kirim ke modern market,” jelasnya.
Ia mengaku mencuatnya kasus beras oplosan belum lama ini menjadi pelajaran bagi seluruh pihak. Sehingga semua perlu direview. Salah satunya, mendisiplinkan penggilingan padi dalam memproduksi beras dengan keterangan sesuai yang ada di label.
Terkait stabilisasi harga beras, Arief mengungkap pemerintah terus bergerak melalui program intervensi. Selain mengguyur pasar dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), juga menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), baik pusat maupun daerah serta penyaluran bantuan pangan beras.

Beras yang disalurkan pemerintah merupakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di Perum Bulog. “Stok CBP saat ini mencapai 3,9 juta ton menjadi angka yang cukup kuat dalam menopang upaya pengendalian inflasi dan stabilitas pasokan dan harga pangan,” ujar Arief. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *