Jakarta, hotfokus.com

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, akan melobby sejumlah peluang kerja yang ada di Brunei Darussalam.

Kedatangannya selain menghadiri pertemuan bisnis (business matching) yang diselenggarakan Apjati, juga pertemuan dengan pejabat di Kementerian Kesehatan Brunei Darussalam, terutama terkait dengan penempatan pekerja migran terampil di sektor kesehatan yang bisa direalisasikan.

Selain sektor kesehatan, Kementerian P2MI juga akan melirik sektor lain yang potensial ditempati pekerja migran Indonesia, seperti perkebunan dan pertanian.

“Saya juga akan berkunjung ke usaha perkebunan yang memerlukan pekerja migran dari Indonesia,” tambah Christina.

Sebelumnya, Pemerintah Brunei Darussalam membuka peluang untuk pekerja migran Indonesia di sektor kesehatan, pertanian, perkebunan dan perikanan. Adapun gaji minimum mulai dari BND550 hingga BND3.300 atau setara Rp6,9 juta hingga Rp22 juta/bulan.

Data Kementerian P2MI menyebutkan penempatan pekerja migran melalui skema private to private di Brunei Darussalam mencapai 2.294 orang di 2024. (bi)