Bandung, hotfokus.com
Pemerintah terus memperkuat sektor industri logam terutama mesin serta perlengkapannya. Selama triwulan kedua 2025, sektor ini tumbuh 18,75 persen atau tertinggi sejak 2012.
“Melesatnya kinerja industri mesin dan perlengkapan tersebut tak terlepas dari meningkatnya belanja modal pemerintah yang naik hingga 30,37 persen,” kata Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian, Solehan, pada acara FGD Industrial Research and Development Sektor Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian di Bandung, Selasa (12/8/2025).
Ia menilai penguasaan teknologi industri menjadi keniscayaan. Artinya, transformasi menuju digitalisasi dan otomatisasi sebagai langkah strategis yang tak dapat ditunda demi menambah nilai tambah serta meningkatkan daya saing nasional.

Karenanya perlu penguatan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur digital serta dorongan inovasi yang berkelanjutan.
Sementara itu, Pengawas Alat dan Mesin Pertanian Madya Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian, Harsono, mengaku adopsi teknologi di sektor pertanian terbukti meningkatkan produktivitas hingga 30–50 persen.
Selain itu menghemat tenaga kerja, mengurangi biaya operasional, dan memperbaiki kualitas hasil panen. “Bahkan digitalisasi pertanian bahkan turut membuka akses pasar yang lebih luas bagi petani,” jelasnya.
Ia mengungkap percepatan modernisasi harus memanfaatkan teknologi mekanisasi untuk berbagai komoditas, mulai dari padi, jagung, kedelai, tebu hingga hortikultura.
“Dengan dukungan kebijakan yang tepat, Indonesia berpeluang memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *