Jakarta, hotfokus.com
Proyek Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, memasuki tahap akhir. Per 10 Agustus 2025, progres konstruksi mencapai 87,8% dan tinggal 12,2% lagi menuju target rampung pada September 2026.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan, bendungan ini menjadi penopang utama daerah irigasi baru. Impounding (penggenangan) ditargetkan Juli 2026, sehingga Kementerian Pertanian bisa langsung mencetak sawah di awal tahun itu. “Bendungan ini irigasi premium, artinya petani bisa tanam tiga kali setahun,” ujarnya.
Pembangunan dimulai Oktober 2020 oleh BBWS Pemali Juana. Bendungan berkapasitas 90 juta m³ ini memiliki luas genangan 451 hektare, menyuplai air bagi 4.528 hektare lahan di Kabupaten Demak dan Grobogan. Selain itu, bendungan menyediakan air baku 1.000 liter/detik: Kota Semarang 400 liter/detik, Grobogan 250 liter/detik, dan Demak 350 liter/detik.
Manfaatnya tidak berhenti di situ. Jragung juga menjadi pengendali banjir untuk 3.858 hektare wilayah rawan genangan. Bahkan, ada potensi energi bersih: Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 90 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) 1,4 MW.

Dengan progres konstruksi yang kian mendekati 100%, kehadiran Bendungan Jragung siap mengubah wajah ketahanan pangan, suplai air bersih, dan energi terbarukan di Jawa Tengah. (SA/GIT)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *