Jakarta, Hotfokus.com
Langkah cepat dan masif Kabupaten Pati dalam membentuk 406 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih dalam waktu singkat menuai pujian dari Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi. Ia bahkan menyebut Pati sebagai daerah paling sigap dalam merespons program strategis nasional tersebut.
“Potensi besar tidak cukup jika tidak dikelola bersama. Koperasi adalah cara rakyat membangun kekuatan kolektif,” tegas Menkop Budi Arie, Sabtu (2/8/2025).
Pati memiliki kekuatan sumber daya alam yang lengkap untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Mulai dari lumbung padi, garam, ikan air tawar, tembakau, hingga kelapa, seluruh potensi itu dinilai dapat dikelola optimal lewat peran koperasi. Pemerintah pun meyakini Kopdes di Pati bisa menjadi penggerak utama swasembada pangan, terutama untuk memenuhi kebutuhan mandiri wilayah Jawa Tengah.

Setelah peluncuran program Kopdes Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025, pemerintah kini memasuki fase kedua. Fokus utama fase ini adalah memperkuat tata kelola koperasi, meningkatkan kapasitas SDM, serta mengaktifkan usaha produktif melalui penyaluran barang subsidi seperti pupuk, LPG, dan beras langsung ke masyarakat.
Tak hanya itu, Budi Arie juga menekankan pentingnya digitalisasi koperasi, mulai dari pembukuan hingga pemasaran. Program ini akan dilengkapi dengan pembentukan koperasi percontohan sebagai model bisnis yang bisa direplikasi di wilayah lain.
Bupati Pati, Sudewo, menyatakan pihaknya siap menjadi daerah percontohan secara nasional. Ia menegaskan bahwa Pati tidak hanya ingin menjadi yang tercepat dalam membentuk Kopdes, tetapi juga terbaik dalam menjalankan operasionalnya.
“Ke depan, kami berharap asistensi dan perhatian dari pemerintah pusat terus diberikan agar proses pengembangan dan operasionalisasi Kopdes berjalan optimal,” ujar Sudewo.
Program Kopdes Merah Putih tidak hanya menjadi simbol gerakan ekonomi kolektif di pedesaan, tetapi juga diharapkan mempercepat pemerataan kesejahteraan, mendorong kemandirian pangan, dan memperkuat struktur ekonomi nasional dari tingkat desa.
Dengan 406 koperasi desa yang sudah terbentuk dan dukungan penuh dari pusat, Kabupaten Pati diyakini akan memainkan peran strategis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pangan di Jawa Tengah. Jika konsisten dijalankan, model ini berpotensi ditiru kabupaten lain di seluruh Indonesia. (DIN/GIT)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *