ads_hari_koperasi_indonesia_74

Gak Nyangka! Limbah Silika Bikin Pertamina Banjir Penghargaan Internasional

Gak Nyangka! Limbah Silika Bikin Pertamina Banjir Penghargaan Internasional

Jakarta, Hotfokus.com

PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan taringnya di panggung global. Kali ini, lewat inovasi pengolahan limbah silika dari panas bumi, tim muda Pertamina berhasil meraih penghargaan Top 6 Innovators dalam ajang bergengsi SDG Innovation Accelerator for Young Professionals 2025, yang digelar di Gedung Badan Riset Nasional Indonesia, Kamis (31/7/2025).

Program ini merupakan inisiatif United Nations Global Compact (UNGC) yang dirancang untuk mengakselerasi inovasi berkelanjutan dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).

Limbah Jadi Berkah: Inovasi Circular Economy dari Panas Bumi

Inovasi cemerlang tersebut datang dari tim EkoSilika yang beranggotakan Andi Hendra Paluseri, Nadhilah Dhina, Muhammad Faiz, dan Lutfhan Hadhi. Mereka berhasil mengubah limbah silika panas bumi dari brine menjadi berbagai produk bernilai tambah, seperti kosmetik, pupuk cair, dan pupuk kompos padat.

Langkah ini tak hanya meningkatkan efisiensi operasional Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik Pertamina, tetapi juga membawa manfaat sosial bagi masyarakat sekitar serta membuka peluang ekonomi baru berbasis circular economy.

“Inovasi ini sangat penting dalam mendukung program hilirisasi produk migas sebagaimana dicanangkan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina.

Kinerja dan Lingkungan Sama-Sama Diuntungkan

Menurut Fadjar, keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa Pertamina tidak hanya fokus pada efisiensi bisnis, tetapi juga dampak lingkungan dan sosial yang berkelanjutan.

“Talenta muda Pertamina terus mendorong inovasi yang membawa multiplier effect, baik bagi perusahaan maupun masyarakat,” ujarnya.

Proyek EkoSilika sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis Pertamina dan mendukung target ambisius Net Zero Emission 2060.

Didukung Mentor Internal dan Visi Jangka Panjang

Inovasi ini turut mendapat pembinaan langsung dari Ahmad Yani, Direktur Operasi Pertamina Geothermal Energy (PGE), yang berperan sebagai mentor internal dalam program tersebut.

Ahmad menilai, limbah panas bumi yang sebelumnya tak dimanfaatkan kini bisa menjadi komoditas strategis dengan nilai ekonomi tinggi. Hal ini membuktikan bahwa potensi panas bumi Indonesia bukan hanya pada sektor kelistrikan, tetapi juga pada pengembangan industri berbasis energi bersih dan terbarukan.

“Pendekatan inovatif seperti ini akan menjadikan panas bumi sebagai salah satu pilar utama dalam transisi energi di Indonesia,” ungkap Ahmad.

9 Bulan Inovasi, Hasilkan Solusi Nyata

Program SDG Innovation Accelerator for Young Professionals berlangsung selama sembilan bulan, mulai dari November 2024 hingga Juli 2025, dan melibatkan perusahaan-perusahaan dari berbagai negara. Di tengah persaingan global, keberhasilan tim EkoSilika memperkuat posisi Pertamina sebagai pionir dalam inovasi energi hijau.

Pertamina membuktikan bahwa energi masa depan tak hanya soal produksi, tetapi juga soal kreativitas, keberlanjutan, dan kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat. (*)

Deskripsi:

Tim muda Pertamina olah limbah silika jadi cuan dan solusi hijau, berhasil raih penghargaan Top 6 Innovators SDG 2025 dari PBB.

Tags:

Pertamina, SDG Innovation Accelerator, EkoSilika, limbah silika geothermal, circular economy energi, Net Zero Emission 2060, ESG Pertamina, inovasi energi terbarukan, UNGC Indonesia, SDG 2025,

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *