ads_hari_koperasi_indonesia_74

Jakarta Festival Sukapura Meriahkan HUT DKI ke-498, Warga Tumpah Ruah Rayakan Budaya Betawi

Jakarta Festival Sukapura Meriahkan HUT DKI ke-498, Warga Tumpah Ruah Rayakan Budaya Betawi

Jakarta, Hotfokus.com

Jakarta Festival Sukapura kembali semarak di Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. Pernah penasaran bagaimana antusiasme ribuan warga saat merayakan HUT DKI Jakarta ke-498 dengan nuansa Betawi yang kental? Pesta rakyat ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga bukti cinta warga Sukapura terhadap kotanya sekaligus wujud pelestarian budaya di tengah modernisasi Ibu Kota.

Ribuan Warga Padati Jakarta Festival Sukapura

Jakarta Festival Sukapura menjadi magnet ribuan warga. Sejak pagi, area Kelurahan Sukapura sudah dipadati 1.500 hingga 2.000 orang yang antusias mengikuti rangkaian acara. Tak hanya datang untuk menonton, warga pun aktif terlibat dalam berbagai kegiatan meriah seperti senam massal, poundfit, parade delman, pawai warga, hingga pentas Gambang Kromong dan band tunanetra.

Ketua Panitia yang juga Anggota LMK Sukapura, Saiful Bahri, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya acara.

“Alhamdulillah, kita banyak puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala bahwa pada hari ini kita bisa berkumpul bersama warga Sukapura untuk merayakan HUT Jakarta ke-498. Kehadiran pesta rakyat ini diikuti lebih kurang 15 tenda UMKM dari Jakarta, juga 18 tenda UMKM warga Sukapura sendiri. Kami berharap Jakarta Festival Sukapura ini menjadi event tahunan demi menjaga kelestarian budaya masyarakat, terutama budaya Betawi,” ujar Saiful Bahri di lokasi acara, Minggu (29/6/2025).

UMKM Ikut Berjaya, 48 Pedagang Ramaikan Festival

Tak hanya soal hiburan, Jakarta Festival Sukapura juga menjadi ruang penggerak ekonomi lokal. Tercatat 32 stand UMKM dan total 48 pedagang meramaikan festival. Dari kuliner khas Betawi hingga kerajinan tangan, semua ludes diserbu pengunjung.

Ketua LMK Kelurahan Sukapura, Fahrul Rozi atau biasa disapa Haji Alung, menegaskan semangat festival ini tak lain untuk memajukan budaya sekaligus ekonomi warga.

“Ini bentuk komitmen kami warga Jakarta, cintanya dengan kota kami. Festival kali ini adalah yang terbesar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Insya Allah tahun depan kami akan membuat acara lebih besar lagi, bahkan tiga kali lipat lebih besar, karena kami akan melibatkan seluruh sekolah di Kelurahan Sukapura supaya adik-adik bisa pentas dan menunjukkan kreasinya,” ungkap Haji Alung.

Menurutnya, pendanaan festival banyak ditopang oleh sponsor lokal seperti KBN, Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura, PT CKB, Komatsu, hingga RS Firdaus.

“Tujuan kami bukan sekadar hiburan, tapi juga mengangkat UMKM-UMKM Kelurahan Sukapura agar warga punya penghasilan rutin. Kami bahkan mengusulkan Car Free Day setiap minggu supaya jalur Green Orchard bisa dimanfaatkan untuk kegiatan warga sekaligus pemasaran UMKM,” lanjut Haji Alung.

Festival Jadi Ajang Lestarikan Budaya Betawi

Di tengah modernisasi Jakarta, nuansa Betawi terasa begitu kental di Jakarta Festival Sukapura. Dari kebaya Betawi yang dikenakan para ibu-ibu hingga pentas Gambang Kromong, festival ini mengingatkan warga akan akar budaya Ibu Kota.

Lurah Sukapura Ahmad Rosiwan mengatakan. Jakarta Festival Sukapura merupakan ajang untuk mempersatukan warga, sekaligus melestarikan budaya betawi.

“Kami berharap Jakarta Festival Sukapura ini menjadi event tahunan demi menjaga kelestarian budaya masyarakat, terutama budaya Betawi,” ujar Ahmad.

Sementara itu Camat Cilincing, Depika Romadi, pun memberikan apresiasi tinggi atas konsistensi warga Sukapura mengadakan acara yang bukan hanya meriah tetapi sarat makna budaya.

“Saya cukup salut dan bangga pada Kelurahan Sukapura. Tiap tahun bikin acara selalu ramai, meriah, dan sukses. Ini satu kebanggaan sebagai warga Jakarta. Kita patut berbangga karena warga Sukapura masih konsisten melestarikan budaya lewat Jakarta Festival Sukapura. Apapun kegiatannya, nuansa Betawi pada pagi hari ini cukup kental. Menjadi warga Betawi itu kebanggaan, meski mungkin banyak yang lahir bukan di Jakarta. Kita berdiri, makan, dan minum di Tanah Betawi, maka kita wajib menjaga budaya,” tegas Depika Romadi.

Lebih lanjut, Depika berharap tradisi festival seperti ini terus dipertahankan di masa depan.

“Kemajuan zaman tidak bakal bisa kita tolak, tapi budaya harus tetap kita jaga dan lestarikan. Mari kita terus memberi ilmu pada anak-anak agar budaya Betawi tidak hilang. Saya sungguh-sungguh sangat mengapresiasi Panitia dan warga Sukapura,” tambahnya.

Semangat Sukapura, Inspirasi Pelestarian Budaya

Jakarta Festival Sukapura menjadi bukti bahwa pelestarian budaya tak pernah lekang oleh waktu. Warga Sukapura menunjukkan cara merayakan ulang tahun kotanya dengan penuh semangat, kebersamaan, sekaligus menjaga denyut ekonomi lokal lewat pemberdayaan UMKM.

Dengan semangat yang sama, Ketua Panitia Saiful Bahri pun menegaskan tekad LMK Sukapura untuk terus menjaga kelestarian budaya Betawi.

“Kami LMK akan berupaya menjaga kelestarian budaya masyarakat kita, terutama masyarakat Betawi. Mudah-mudahan festival ini menjadi event rutin yang makin besar ke depannya,” pungkasnya.

Jakarta Festival Sukapura tahun ini tak hanya menjadi perayaan HUT DKI Jakarta ke-498, tetapi juga menjadi panggung kebanggaan identitas budaya Betawi yang terus hidup di tengah geliat kota global. (GIT)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *