Jakarta, hotfokus.com
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkap hilirisasi komoditas bakal menjadi salah satu andalan pertumbuhan ekonomi ke depan. Apalagi Indonesia sudah memiliki pengalaman.
“Kita ingat zamannya Presiden Soeharto, kita unggul di sawit. Kita unggul di migas. Produksi migas itu pada waktu itu mencapai 1,6 juta barrel oil per day, sehingga kita bisa menjadi negara yang pertumbuhannya 7 persen,” kata menko, dalam keterangannya seperti dikutip Rabu (5/2/2025).
Karenanya, pemerintah saat ini berupaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen melalui hilirisasi komoditas untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing berbagai komoditas.
“Juga menjaga inflasi agar tetap terkendali dengan bekerjasama antara pusat dan pemerintah daerah,” tambahnya.
Airlangga menilai besarnya potensi komoditas perlu dimanfaatkan secara tepat. Potensi sumber daya alam yang tinggi di suatu negara bila tak dimanfaatkan dengan baik justru akan menimbulkan masalah. Jadi melalui hilirisasi diharapkan dapat meningkatkan manufacturing value added.
Karena itu, pemerintah mulai menerapkan hilirisasi pada 2009 dengan menggulirkan Undang-undang yang mengatur tentang pertambangan mineral dan batubara. Dalam UU, Pemerintah memutuskan tak mengekspor bahan mentah.

Ini karena komoditas bauksit yang diekspor Indonesia ke negara lain diproses untuk menjadi blok mesin yang dimanfaatkan oleh Indonesia bagi sektor otomotif. “Terkait dengan itu, pemerintah melihat peluang untuk memanfaatkan komoditas dengan lebih baik melalui hilirisasi,” jelas menko. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *