ads_hari_koperasi_indonesia_74

Betapa Telanjangnya Pasar Lokal Hingga Mudah Digempur Produk Impor

Betapa Telanjangnya Pasar Lokal Hingga Mudah Digempur Produk Impor

Jakarta, hotfokus.com

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai betapa telanjangnya pasar domestik hingga dengan mudah digempur produk jadi impor, baik legal maupun ilegal. Akibatnya, Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia masih kontraksi pada November ini di angka 49,6.

“Kami tak heran dengan indeks PMI manufaktur yang cenderung mandeg di bawah 50 saat sebagian besar negara ASEAN lain memiliki indeks PMI di atas 50 atau ekspansif,” kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, dalam keterangannya Senin (2/12/2024).

Ini hasil survei yang dilakukan S&P Global terhadap perusahaan existing yang beroperasi di Indonesia, bukan calon investor.
Ini menggambarkan masih banyak regulasi yang belum mendukung industri dalam negerinya. Padahal regulasi tersebut dibutuhkan manufaktur.

“Regulasi yang ada saat ini malah mempersulit ruang gerak industri untuk meningkatkan utilisasi produksinya,” jelasnya.

Sebab dengan banjirnya produk impor di pasar domestik, ia menegaskan permintaan terhadap produk lokal menjadi tertekan. Ini juga dipengaruhi diberlakukannya relaksasi impor yang konsekuensinya terbuka pintu seluas-luasnya untuk produk jadi impor.

Karenanya, Febri menyatakan permintaan dan meningkatnya penjualan harus dikawal dan dijaga agar dalam kondisi pasar yang sedang lemah, industri dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Kurangi masuknya barang legal yang murah dan terus perangi masuknya barang ilegal,” tandasnya. (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *