ads_hari_koperasi_indonesia_74

Pemerintah Akan Pangkas Rantai Distribusi Pupuk

Pemerintah Akan Pangkas Rantai Distribusi Pupuk

Jakarta, hotfokus.com

Pemerintah akan memangkas rantai distribusi pupuk, karena selama ini dinilai terlalu panjang.

“Selama ini panjang. Sudah disepakati, nanti Perpres-nya itu yang diputus Kementan, Kementan langsung ke Pupuk Indonesia, Pupuk Indonesia langsung ke Gapoktan, pengecer, atau distribusi, sehingga rantai distribusi menjadi sangat pendek,” kata Menko Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), usai Ratas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, sebagaimana dikutip dari laman Setkab, Jumat (29/11/2024).

Zulhas memperkirakan produksi pangan pada tahun depan akan mencapai 32 juta ton, sehingga akan menekan angka impor.

“Tahun depan, mudah-mudahan tidak sebanyak tahun 2024. atau Syukur-syukur, Pak Mentan ini kerja keras luar biasa. Tahun depan mudah-mudahan engga ada impornya. Tapi kalau impor pun sedikit,” jelasnya.

Zulhas mengaku stok beras pada akhir Desember 2024 akan tercatat angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Bulog mengamankan hampir dua juta ton beras dan stok di masyarakat mencapai lebih dari enam juta ton.

Terkait status Bulog, Menko Pangan mengatakan pemerintah akan mulai membahas transformasi lembaga Bulog. Diharapkandengan adanya transformasi kelembagaan, Bulog dapat lebih efisien dalam menjalankan peran pentingnya dalam ketahanan pangan nasional.

Menyangkut swasembada pangan, Zulhas mengatakan akan sangat tergantung kepada Bulog. “Beli gabah dan beli jagung dan lain-lain, gitu ya. Kalau Bulog-nya lancar membeli, lancar,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, menko juga Menko Zulhas juga menyampaikan pemerintah akan terus fokus pada peningkatan kualitas penyuluh dan infrastruktur irigasi.

Selain itu, pemerintah juga akan membahas solusi untuk memperbaiki irigasi di beberapa daerah yang masih belum sempurna, agar distribusi air dapat lebih merata dan mendukung pertanian.

Dengan berbagai langkah ini, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan pada impor, serta meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia. (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *