Jakarta, hotfokus.com
Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus memperluas pengembangan kios pangan hingga ke pondok pesantren (ponpes). Sehingga memudahkan masyarakat mendapat bahan pangan dengan harga yang terjangkau hingga akhirnya bisa mengendalikan inflasi.
“Dengan adanya Kios Pangan di lingkungan pesantren, para santri, jamaah dan masyarakat sekitar dapat memperoleh bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula dan kebutuhan pangan lainnya, dengan harga yang stabil,” kata Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono, Kamis (12/9/2024).
Disebutkan, pesantren merupakan institusi penting dalam masyarakat, sehingga perluasan Kios Pangan ke pesantren diharapkan dapat menjadi solusi dalam menjaga stabilitas harga pangan, khususnya di pedesaan.
Ia mengaku ini merupakan indikasi positif sebagai bentuk sinergi yang kuat antara pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat. “Basisnya kan sudah ada koperasi di setiap ponpes dan itu yang akan kita kembangkan sebagai Kios Pangan,” jelasnya.
Hingga saat ini ada 336 Kios Pangan di seluruh Indonesia. Kios tersebut tersebar di 21 provinsi dan 86 kabupaten/kota. Kios Pangan sendiri merupakan satu dari berbagai program stabilisasi harga dan pengendalian inflasi pangan, mengingat BUMN pangan serta pelaku usaha pangan lainnya berperan dalam memasok kebutuhan pangan, sehingga dapat memotong rantai distribusi dan memberikan aksesibilitas pangan yang terjangkau bagi masyarakat.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, Kios Pangan ini sebagai salah satu instrumen untuk stabilisasi pangan, diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Badan Pangan Nasional dengan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan dan penggerak ekonomi lokal.

“Saya selalu menyampaikan bahwa sinergi pentahelix menjadi kunci dalam membangun ketahanan pangan. Sinergi dengan pondok pesantren seperti ini, tentu menjadi memperkuat harapan kita bahwa stabilitas pangan tetap terjaga dengan baik, sehingga inflasi juga tetap terkendali dalam kisaran target pemerintah sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen,” katanya. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *