ads_hari_koperasi_indonesia_74

BI Ungkap ULN Indonesia Masih Tetap Terkendali

BI Ungkap ULN Indonesia Masih Tetap Terkendali

Jakarta, hotfokus.com

Bank Indonesia (BI) mengungkap utang luar negeri (ULN) Indonesia masih terkendali pada triwulan II-2024, meski tumbuh 2,7 persen. (year on year).

Asisten Gubernur Bidang Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya Kamis (15/8/2024), menyebutkan posisi ULN Indonesia pada triwulan II 2024 tercatat 408,6 miliar dolar AS, atau tumbuh 2,7% (yoy) dibanding triwulan I yang hanya tumbuh 0,2 persen. “Peningkatan tersebut bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta,” jelasnya.

Untuk ULN pemerintah pada triwulan II-2024 tercatat 191,0 miliar dolar AS atau terjadi kontraksi pertumbuhan 0,8 persen dibanding triwulan sebelumnya yang mencapai 0,9 persen (year on year)

Dijelaskan, perkembangan tersebut terutama dipengaruhi penyesuaian penempatan dana investor non-residen pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Pemerintah sendiri berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara pruden, terukur, oportunistik dan fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal.

Salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas dengan tetap memperhati​kan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah utamanya mencakup sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (20,9% dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,8%), Jasa Pendidikan (16,8%), Konstruksi (13,6%) serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,5%). “Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,99% dari total ULN pemerintah,” ujarnya.

ULN swasta tetap terjaga. Pada triwulan II 2024, posisi ULN swasta tercatat 196,5 miliar dolar AS, atau tumbuh 0,3% (yoy), setelah sempat kontraksi pertumbuhan 1,2% (yoy) pada triwulan I 2024. Perkembangan tersebut didorong ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang tumbuh 0,6%(yoy) di tengah ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang masih mencatatkan kontraksi pertumbuhan sebesar 0,9% (yoy). Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari s​​ektor Industri Pengolahan, Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas, serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 79,1% dari total ULN swasta. ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,7% terhadap total ULN swasta. (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *