Jakarta, hotfokus.com
Menghadapi beragam tantangan, para pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) diminta jangan pesimis. Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, berharap perlu adanya upaya mendongkrak kembali kinerja industri.
“Menghadapi tantangan, bukan berarti kita harus pesimis,” kata menteri dalam keterangannya, Kamis (4/7/2024).
Agus mengaku pelaku industri TPT di dalam negeri saat ini digempur tantangan di semua lini. Selain menghadapi melemahnya rupiah terhadap dolar AS, daya beli juga regulasi tak probisnis.
Karena itu, pihaknya tetap konsisten untuk terus melaksanakan kebijakan strategis dalam upaya pengembangan industri TPT nasional yang berdaya saing global.
Sebab dalam peta jalan dan kebijakan industri nasional, Agus mengungkap industri TPT merupakan sektor yang mendapat prioritas pengembangan, karena berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.
Disebutkan, selama triwulan pertama 2024, industri TPT mampu menyumbang 5,84 persen terhadap PDB sektor manufaktur serta memberi andil terhadap ekspor nasional11,6 miliar dolar AS dengan surplus mencapai 3,2 miliar dolar AS.
Bahkan industri TPT juga merupakan sektor padat karya dengan menyerap tenaga kerja lebih dari 3,98 juta tenaga atau berkontribusi 19,47 persen terhadap total tenaga kerja di sektor manufaktur pada 2023 lalu
Sebagai sektor padat karya, industri TPT terus membutuhkan tenaga kerja dengan jumlah banyak dan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan saat ini.
Sehingga Kemenperin melalui satuan kerja di bawah binaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), yakni Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta yang fokus menyelenggarakan Diklat 3in1 untuk memenuhi kebutuhan industri TPT. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *