Jakarta, hotfokus.com

Untuk membangkitkan ekonomi rakyat yang inklusif dan keberlanjutan perlu keterlibatan seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan (ormas).

“Keterlibatan aktif ormas untuk mengembangkan UMKM merupakan langkah penting untuk membangkitkan ekonomi,” kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, dalam keterangannya, Rabu (26/6/2024).

Terutama mendukung program pemerintah, khususnya terkait pengembangan UMKM dan digitalisasi pasar.

Wamen mengungkap peran UMKM terhadap perekonomian nasional sampai sekarang cukup signifikan. Sektor UMKM memberi kontribusi Rp8.573 triliun atau setara 61 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB). Bahkan sektor UMKM banyak menyerap tenaga kerja hingga 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja.

Karenanya Presiden Joko Widodo menargetkan 30 juta pelaku UMKM untuk Go-Digital pada 2024. Adanya digitalisasi ekonomi dan keuangan telah menggeser preferensi masyarakat ke arah permintaan layanan keuangan yang cepat, murah, mudah, aman, dan andal.

Sehingga, pemerintah terus memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard(QRIS) untuk mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran.

Kementerian Perdagangan memiliki program untuk meningkatkan kualitas produk dan promosi UMKM. Pembinaan bagi UMKM bertujuan meningkatkan kualitas produk, pengembangan jenama (branding) dan sertifikasi halal.Selain aktif dalam pembinaan UMKM.

Selain itu melibatkan UMKM dalam pameran, sosialisasi Cinta Produk Lokal, dan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Juga menjembatani kerjasama UMKM dengan ritel modern agar UMKM dapat memasok dan memasarkan produknya melalui gerai atau jaringan ritel modern.

“Dengan demikian, produk UMKM dapat dijangkau dan diminati konsumen,” jelas wamen. (bi)