ads_hari_koperasi_indonesia_74

Perkuat Produksi Pangan Dan KUKM, KemenKopUKM Jajaki Kerjasama Dengan Vietnam

Perkuat Produksi Pangan Dan KUKM, KemenKopUKM Jajaki Kerjasama Dengan Vietnam

Jakarta, hotfokus.com

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menjajaki peluang kerjasama dengan Vietnam untuk penguatan koperasi dan UKM serta produksi pangan.

Teten Masduki menjelaskan bahwa sebagai sesama negara ASEAN, Indonesia dan Vietnam memiliki potensi ekonomi yang relatif sama sehingga perlu menjalin kerja sama untuk membangun kolaborasi untuk memperkuat keunggulan domestik kedua negara. Salah satunya berupa penguatan koperasi dan UKM serta produksi pangan.

Data menunjukkan ASEAN merupakan kawasan yang memiliki potensi besar di sektor agrikultur dan akuakultur. Data FAO pada 2024 menunjukkan hampir seperlima dari total produksi ikan dunia berasal dari ASEAN, yakni 42 juta ton dari total 218 juta ton produksi ikan dunia

Selain itu, hampir seperempat produksi beras dunia berasal dari ASEAN, yakni 193,1 juta ton dari total 776 juta ton produksi beras dunia (FAO, 2023).

“Potensi yang dimiliki Indonesia dan Vietnam penting untuk dikolaborasikan melalui peningkatkan produksi dan hilirisasi pangan yang melibatkan koperasi dan UMKM, salah satunya melalui pengembangan ekosistem pertanian digital sebagai langkah transformatif dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern,” kata Teten dalam keterangannya, Jumat (22/3/2024).

Kerja sama lainnya adalah bidang riset dan pengembangan di sektor agrikultur dan akuakultur untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing produk KUMKM di pasar global.

“Penting juga meningkatkan kerjasama mengembangkan model bisnis dan kemitraan rantai pasok perikanan dan pertanian di ASEAN,” kata Teten.

Dia menambahkan bahwa penguatan kerja sama ini akan berdampak pada semakin terbukanya lapangan kerja berkualitas di kedua negara. Saat ini, 27,02 persen dari total tenaga kerja di ASEAN bekerja di sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan sebagaimana data ASEAN Secretariat, 2023.

Lapangan kerja berkualitas sangat diperlukan agar generasi muda lebih banyak terlibat di sektor ini, sebab ke depan generasi muda merupakan kekuatan pendorong kemajuan pangan dan perikanan di kawasan ASEAN.

Hal ini didukung oleh data bahwa ASEAN memiliki 224,2 juta anak muda dengan 53 persen Gen Z (15-25 tahun) dan 47 persen Milenial (26-35 tahun) (ASEAN Secretariat, 2022).

Mendukung hal tersebut, Teten mengungkapkan saat ini Indonesia tengah berfokus mengembangkan beberapa inisiatif hilirisasi, baik produk pertanian, perikanan, peternakan, hingga perkebunan berbasis koperasi.

“Intinya, mengembangkan model korporatisasi petani dan nelayan berbasis koperasi. Di mana koperasi berpersn sebagai agregator, inovator, dan fasilitator untuk menghubungkan produk petani dan nelayan dengan rantai pasok usaha besar dan global,” kata Teten. (DIN/SL)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *