Jakarta, hotfokus.com
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengungkap pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi selama 2023 tercatat 4,4 persen secara tahunan atau menguat dibanding tahun sebelumnya. Salah satu faktor yang turut andil dipercepatnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Faktor lainnya juga memberi andil adalah aktivitas belanja modal pemerintah hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sektor swasta,” kata Ani, sapaan akrab menteri keuangan dalam keterangannya, Rabu (7/2/2024).
Menurut menteri, kondisi infrastruktur yang semakin meningkat, kinerja ekonomi makro yang sangat baik serta stabilitas sosial politik yang terjaga menjadi faktor utama menjaga keyakinan pelaku usaha untuk berinvestasi.
Lebih lanjutnya, Ani menjelaskan ekspor riil pada triwulan IV-2023 tumbuh positif di angka 1,64 persen dan 1,32 persen secara tahunan, didorong meningkatnya ekspor barang migas dan jasa serta peningkatan jumlah wisman. Volume ekspor nonmigas, ekspor kendaraan dan bahan bakar mineral juga turut tumbuh disepanjang tahun 2023. Di sisi lain, impor barang pada triwulan IV-2023 masih terkontraksi sebesar 1,65 persen secara tahunan.
Dari sisi produksi, pertumbuhan positif juga tercatat di seluruh sektor lapangan usaha baik di triwulan IV-2023 maupun di sepanjang tahun 2023. Kontributor terbesar dari pertumbuhan tersebut adalah sektor manufaktur, perdagangan, pertanian dan pertambangan.
Begitu pula mobilitas masyarakat juga meningkat hingga mendorong pertumbuhan sektor transportasi sepanjang tahun 2023. Sejalan dengan itu, sektor akomodasi dan makan minum juga tumbuh positif 10,01 persen secara tahunan.
Selain itu, penyelenggaraan berbagai event level nasional maupun internasional mendorong daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata. Peningkatan mobilitas juga dipengaruhi musim liburan nataru dan persiapan penyelenggaraan pemilu.
Secara spasial, ia menambahkan seluruh wilayah mencatat pertumbuhan positif, namun wilayah berbasis hilirisasi masih terus mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional, seperti Sulawesi, wilayah Maluku dan Papua tumbuh tinggi masing–masing sebesar 6,37 persen dan 6,94 persen, didorong oleh produk-produk hilirisasi mineral. Hal serupa juga terjadi di Wilayah Kalimantan, Jawa dan Sumatra.
“Alhamdulillah meski pertumbuhan ekonomi dunia 2023 diproyeksikan melambat signifikan, ekonomi Indonesia mencatat konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik, ditopang oleh aktivitas permintaan domestik yang masih kuat, khususnya aktivitas konsumsi dan investasi,” kata menteri. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *