Jakarta, hotfokus.com
Pemerintah daerah (pemda) harus melakukan mitigasi lebih awal masa tanam di musim penghujan agar produksi pangan tetap aman. Terutama untuk daerah rawan banjir sebagai antisipasi perubahan iklim secara dini dan intensif.
“Jika dilihat peta prakiraan cuaca, curah hujan masih belum maksimal sampai bulan Januari 2024. Sehingga masa tanam yang optimal akan berada pada bulan Februari dan akan berpotensi mengganggu produksi,” kata Plt Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy, saat Rakor Pengendalian Inflasi di kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Ia mengungkap pemerintah terus berupaya menyiapkan ketersediaan stok cadangan pangan yang aman pada 2024 ini. Ini merupakan tugas bersama, termasuk dengan para stakeholder pangan.
“Ini menjadi fokus terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada Februari, yang kemudian disusul datangnya Bulan Ramadan serta Hari Raya Idul Fitri pada April mendatang,” ungkapnya.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, telah memberi arahan agar stok dan harga pangan di dalam negeri, harus terus dijaga dengan baik. “Tak boleh sampai terjadi kelangkaan dan kenaikan harga yang berlebihan, terutama menjelang Pemilu, Ramadhan, dan Idul Fitri tahun ini,” jelasnya.
Untuk menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat, pemerintah harus terus menyalurkan bantuan pangan.
Menurutnya, bantuan pangan beras yang menjadi salah satu ‘bantalan’ bagi masyarakat yang rentan terhadap dampak kenaikan harga pangan. Selain itu dapat membantu meringankan beban mereka.
“Sehingga bantuan tersebut juga dapat memitigasi resiko kenaikan tingkat kemiskinan,” ujarnya. (bi)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *