ads_hari_koperasi_indonesia_74

Kemenhub Terus Konsisten Membangun Infrastruktur LRT

Kemenhub Terus Konsisten Membangun Infrastruktur LRT

Jakarta, hotfokus.com

Kementerian Perhubungan terus konsisten membangun infrastruktur transportasi dengan paradigma Indonesia Sentris atau secara merata di seluruh wilayah, diantaranya infrastruktur perkeretaapian.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengungkap dari berbagai infrastruktur perkeretaapian yang dibangun dua diantaranya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) telah diselesaikan, yakni LRT Sumsel di Kota Palembang dan Kereta Api Makassar–Parepare rute Maros–Barru.

“Angkutan massal kereta api adalah angkutan masa depan. Setiap kota seyogyanya memiliki moda transportasi massal untuk mengurangi kemacetan,” kata menteri dalam keterangan persnya, Minggu (24/12/2023).

LRT Sumsel di Kota Palembang mulai beroperasi sejak 2018. Saat ini sudah menjadi moda transportasi yang diandalkan masyarakat di Kota Palembang dan sekitarnya.

Proyek dengan nilai investasi Rp12,5 triliun tersebut terlihat berkembang. Jumlah penumpang setiap tahun meningkat rata-rata 31%. Untuk 2023 ini sudah mencapai 3.712.254 penumpang dengan rata-rata jumlah penumpang sebanyak 10.983 orang/hari.

“Pada 2018 lalu, jumlah penumpang masih 2.000-an orang per hari. Pada 2022 jumlahnya mencapai 3 juta penumpang. Pada tahun ini bisa mencapai 4 juta. Jadi trennya naik terus,” ucap Budi.

Untuk semakin memudahkan masyarakat mengakses LRT, Kemenhub bersama Pemkot Palembang menghadirkan layanan angkutan penumpang (feeder). Saat ini, tersedia 7 koridor feeder, dua diantaranya disediakan pemkot yang mengakomodir sampai ke komplek perumahan untuk mempermudah akses masyarakat menuju LRT Sumsel.

Selanjutnya, proyek kedua yaitu Kereta Api Makassar Parepare, dengan nilai investasi pembangunan proyek KA Makassar-Parepare sebesar Rp9,28 triliun, yang berasal dari APBN, pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta pengadaan tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan APBD.

Adapun jalur yang sudah terbangun saat ini sekitar lebih dari 110 km, terbentang dari Kabupaten Maros hingga perbatasan Kabupaten Barru melewati 10 stasiun.

“Kehadiran kereta api pertama di Sulawesi ini merupakan wujud nyata pembangunan secara merata di seluruh wilayah, yang dapat dinikmati berbagai lapisan masyarakat,” jelas Menhub.

Dalam rentang waktu 2014-2023, berbagai pembangunan infrastruktur transportasi perkeretaapian dilakukan, yaitu meliputi: meliputi: peningkatan dan rehabilitasi jalur sepanjang 1.900,54 Km’sp dan pembangunan jalur kereta api sepanjang 1.683,44 Km’sp.

Beberapa diantaranya yaitu pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta – Bandung sepanjang 152,46 km (jalur ganda), LRT Jabodebek sepanjang 49,21 km (jalur ganda), LRT Sumsel sepanjang 23,4 km (jalur ganda), serta LRT jakarta sepanjang 5,8 km (jalur ganda). (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *