Jakarta, Hotfokus.com
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahean mengatakan, bahwa arahan Kapolri kepada anak buahnya sudah benar dan patut didukung. Apalagi BPH Migas yang seharusnya menjadi pengatur dan pengawas di hilir BBM dan Gas tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik.
“Saya pikir arahan pak Kapolri ini sudah benar. Justru beberapa waktu lalu, saya dan teman-teman2 selalu mengingatkan BPH Migas yang seharusnya menjadi pengatur dan pengawas di hilir BBM dan Gas ini. Dan sampai hari ini kita melihat BPH Migas kerjanya tidak maksimal dalam melakukan pengawasan dan pengaturan, bahkan kuota yang diatur pun jebol,” kata Ferdinand diJakarta, Senin (31/10/2022).
Ia juga menyoroti kejadian beberapa waktu lalu bahwa kuota BBM akan jebol padahal belum akhir tahun. Itu artinya BPH Migas gagal memprediksi hitung kebutuhan secara nasional.
“Nah ini yang kita pertanyakan, fungsinya BPH migas ini sebetulnya masih ada atau tidak. Jangan sampai Badan ini hanya menjadi beban tambahan bagi harga BBM. Apalagi BPH Migas ini mengutip dana dari harga penjualan BBM, itu yang harus diperhatikan,” cetusnya.
Menurut Ferdinand, jika sekarang Kapolri memerintahkan jajarannya untuk mengawasi BBM dan Elpiji ini sebuah langkah yang tepat karena di lapangan memang terlihat bagaimana rendahnya pengawasan terhadap penjualan dan penggunaan solar subsidi dan elpiji 3 kg.













Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *