Jakarta, Hotfokus.com

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, langkah-langkah Pemerintah untuk menghadapi krisis di 2023 tidak berubah. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan tekanan ekonomi global yang sedang berlangsung.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dengan tekanan ekonomi global, karena pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapinya. Contohnya saat mengatasi pandemi Covid-19, Pemerintah melakukan beberapa refocusing anggaran,” kata Moeldoko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (21/0/2022).

Namun kata dia, bangsa Indonesia boleh optimistis namun tetap harus waspada, seperti yang sering dikatakan Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan.

“Maknanya bahwa dalam situasi krisis saat ini, Presiden tetap konsentrasi pada pembangunan yang on the track, tetap fokus, tetap dalam RPJMN yang sudah ditetapkan; tetapi dalam praktiknya tetap ada ruang dinamis,” ujarnya.

Menurutnya, walaupun di tahun 2023 nanti peperangan masih berlangsung dan harga minyak kembali naik, Indonesia sudah memiliki kesiapan menghadapi itu.

“Tekanan pandemi Covid-19 terhadap perekonomian kita dalam dua tahun terakhir, jika ditotalkan, lebih dari Rp 1.000 triliun dianggarkan untuk itu. Nilainya sama dengan membangun dua ibu kota negara, tetapi kita siap dengan kebijakan refocusing anggaran,” papar Moeldoko.

Masih kata Moeldoko, pandemi Covid-19 dan krisis geopolitik sejauh ini telah membawa tiga ancaman besar, di antaranya krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan global. Namun langkah-langkah Pemerintah sudah sangat jitu dalam menghindari ketiga krisis itu.

Mislnya kata dia, untuk mencegah krisis pangan dan energi, Pemerintah membangun berbagai infrastruktur untuk mendorong produksi pangan. “Sedangkan untuk menjawab ancaman krisis keuangan, Presiden Jokowi telah beberapa kali mengumpulkan kepala daerah dan meminta Pemda terlibat dalam urusan inflasi,” tukasnya.

Moeldoko kembali meyakinkan bahwa Pemerintah sudah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi berbagai tantangan yang mungkin terjadi di tahun 2023 sebagai imbas dari krisis global. “Intinya, tahun depan juga Pemerintah sudah siapkan skenario-skenario,” pungkasnya.(RAL)