ads_hari_koperasi_indonesia_74

ISPEC 2022, Strategi Wujudkan Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia

ISPEC 2022, Strategi Wujudkan Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia

Jakarta, Hoftokus.com

Program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros dunia ternyata hanya slogan saja. Pasalnya hingga saat ini Indonesia belum benar-benar berdaulat sebagai negara maritim. Padahal Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh perairan.

Ketua Umum Himpunan Ahli Pelabuhan Indonesia, Wahyono Bimarso menjelaskan 100 persen kegiatan ekspor impor Indonesia menggunakan kapal asing. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia belum berdaulat sebagai negara maritim.

“Secara Undang-Undang kita sudah ada, tapi praktik dilapangan tidak ada. Dari segi logistik penguasaan terhadap bisnis tidak dominan. Contohnya, ekspor dan impor dari kita itu 100 persen menggunakan kapal asing. Artinya penguasaan terhadap laut itu asing yang megang. Kedaulatan maritim dipertanyakan,” ujar Wahyono dalam konferensi pers virtual terkait rencana pelaksanaan International Port, Shipping and Logistic Conference (ISPEC) Exibition, Kamis (16/6/2022).

Menurutnya tantangan dan peluang industri maritim Indonesia masih sangat besar. Oleh sebab itu diperlukan sinergi yang kuat dan komitmen pemerintah untuk benar-benar mewujudkan cita-cita besar seperti yang tertuang dalam Nawacita Presiden RI Joko Widodo

“Untuk mencapai hal itu, diperlukan adanya kebijakan dan strategi pembangunan yang jelas serta kerja nyata, sesuai dengan visi dan misi yang telah dikemukakan pemerintah seperti sektor kelautan dan pelayaran. Kebijakan itu harus mampu menghasilkan daya saing, pertumbuhan ekonomi tinggi, dan inklusif secara berkelanjutan, serta berkontribusi secara signifikan bagi terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ulasnya.

Terkait dengan pelaksanaan ISPEC rencananya akan digelar pada 21 – 22 September 2022. Selain sebagai wadah untuk menyatukan visi misi dalam pencapaian target Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, pameran ini bertujuan untuk mengembangkan port tourism. Indonesia perlu segera memulai membangun dan memasifkan kegiatan pariwisata di beberapa pelabuhan sebagai Pelabuhan kapal pesiar (Home Port atau Port of Call), seperti Pelabuhan Benoa dekat dengan Bali – Lombok.

“Ini adalah salah satu atraksi yang luar biasa untuk mendukung kegiatan pesisir
ekonomi Indonesia dan merupakan bisnis peluang untuk pelayaran,” pungkas Wahyono yang juga menjadi Ketua Steering Committe ISPEC. (DIN/SL)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *