Oleh : Salamuddin Daeng
Dir eksekutif AEPI
Penerimaan negara menurun tapi beban utang naik itu masalah besar. Masalah utang datang dari beban APBN yang makin berat buat bayar bunga dan resiko gagal bayar yahg makin besar sehingga akan mendorong suku bunga makin tinggi.
Utang ke depan akan makin sulit. Sumber utang hanya mungkin diperoleh dari pasar komersial, bunganya pasti mencekik. Apalagi utang untuk mengatasi wabah, investor akan membacanya sebagai utang yang tidak produktif, sehingga mereka akan meminta imbal hasil yang tinggi.
Upaya pemerintah menaikkan penerimaan dengan menggenjot pajak PPh dan PPN akan memukul penerimaan itu sendiri. Karena ini akan memperlemah produksi dan konsumsi. Ekonomi akan makin tekor.
Kenaikan pajak bersamaan dengan kenaikan suku bunga adalah pukulan bagi ekonomi. Kebijakan semacam ini tidak dikenal di manapun di dunia karena bunga dan pajak naik bersamaan jelas merupakan kebijakan yang akan mencelakai ekonomi.
Dengan demikian maka tugas pemerintah fokusnya pada mengatasi resesi, keluar dari zona pertumbuhan negatif. Namun ini tidak mudah jika kabinetnya masih menghadapi _conflict of interest_ yang tinggi. Kebijakan tidak akan punya orientasi penguatan ekonomi tapi penyelamatan oligarki.
Ini bahaya. [ril]
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *