Jakarta, Hotfokus.com

Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Batery untuk mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Targetnya, pada 2030 nanti, Indonesia bisa menghemat konsumsi BBM sedikitnya 77 ribu Barel Oil Per Day (BOPD).

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jendral Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana dalam acara Public launching aplikasi Charge.IN oleh PLN, Jumat (29/1/2021).

Selain menghemat BBM dalam jumlah besar dan akan berpengaruh pada berkurangnya importasi, program kendaraan listrik juga diyakini akan membuat lingkungan menjadi lebih sehat.

“Kami.mendorong program kendaraan listrik sebanyak 2 juta unit dan 13 juta unit motor listrik pada tahun 2030. Upaya tersebut diharapkan dapat menggantikan konsumsi BBM sekitar 77 ribu BOPD dan sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 7,2 juta ton CO2 equivalen,” ungkap Rida.

Program percepatan kendaraan listrik itu, lanjut Rida, didukung pula oleh para pelaku usaha. Berbagai badan usaha disebut Rida telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Batery (KBLBB) tersebut.

“Badan usaha telah menunjukkan keseriusannya dalam mendukung percepatan KBLBB ini melalui produksi kendaraan listrik, produksi Batery, hingga infrastruktur pengisian listrik seperti SPKLU maupun SPBKLU,” tuturnya.

Untuk diketahui hingga saat ini sudah terbangun 100 unit charging station pada 72 lokasi yang tersebar di beberapa area, seperti SPBU, SPBG, perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, area parkir, maupun di rest area sepanjang jalur tol.

“Kami mendukung upaya PLN dalam mendukung percepatan infrastruktur KBLBB, salah satunya adalah dengan penambahan jumlah SPKLU di berbagai titik dan lokasi,” pungkasnya. (SNU/RIF)