ads_hari_koperasi_indonesia_74

Transaksi TEI 2020 Dimungkinkan Tak Mampu Lampaui Capaian Tahun Lalu

Transaksi TEI 2020 Dimungkinkan Tak Mampu Lampaui Capaian Tahun Lalu

Jakarta, Hotfokus.com – Demi mendorong kinerja ekspor di tengah pandemi covid-19, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengadakan pameran virtual Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke 35. Melalui pameran dagang internasional ini diharapkan permintaan produk-produk dan jasa Indonesia bisa meningkat sehingga bisa membantu dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan bisa memperbaiki neraca perdagangan.

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mengatakan bahwa TEI yang pertama kali dilaksanakan secara virtual ini diperkirakan akan sulit melebihi nilai transaksi yang berhasil dibukukan pada TEI tahun lalu. Hal itu karena belum semua negara perekonomiannya kembali seperti semula akibat terganggu oleh covid-19. Diketahui bahwa pada TEI tahun 2019 nilai transaksi yang bisa dibukukan mencapai USD10,96 miliar.

“Kami optimis penyelenggaraan TEI tahun ini bisa memberikan kontribusi pada peningkatan ekspor (secara bulanan), walaupun sulit melebihi transaksi tahun lalu sebesar USD10,96 miliar,” tutur Agus dalam sambutannya pada pembukaan TEI 2020 secara virtual, Selasa (10/11/2020).

Meski bakal sulit menembus transaksi seperti tahun lalu, namun antusiasme buyer dari berbagai negara untuk mengikuti agenda TEI sangat besar. Hal ini memunculkan harapan agar nantinya transaksi yang bisa dihasilkan bisa mendekati capaian tahun lalu. Dari catatan Kemendag, hingga pukul 10.30 WIB tadi, sekitar 10.30 3870 buyer dari 109 negara menyatakan kehadirannya secara virtual.

Dijelaskannya bahwa event pameran virtual ini menjadi pengalaman baru bagi pemerintah dalam menjaring minat pasar luar negeri. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi diharapkan pelaksanaan TEI tetap berjalan baik dan tetap bisa menjembatani para eksportir dengan mitra bisnisnya meski ruang geraknya terbatas.

“TEI ini mendapat antusias tinggi dari para eksportir terbukti dalam kurun waktu kurang dari satu bulan seluruh stand terisi penuh, sebanyak 690 pelaku usaha mendaftar dimana target semula hanya 300 saja, ini melampaui target kita tahun ini,” pungkasnya.

Sementara itu Presiden Joko Widodo yang juga turut hadir secara virtual menyampaikan bahwa pemerintah serius untuk mendorong dan memasarkan produk – produk unggulan Indonesia ke berbagai negara khususnya negara-negara non tradisional. Menurutnya di tengah pandemi covid-19 ini perlu ada inovasi yang dilakukan agar kegiatan ekspor bisa membaik. Salah satunya adalah melalui pameran virtual seperti TEI ke 35 di tahun ini.

“Dalam menghadapi situasi sulit ini kita nggak boleh pesimis, di saat perdagangan global menghadapi perlambatan kita harus bergerak responsif, kita harus jeli tangkap peluang dan kita harus siapkan diri agar ketika situasi pulih kita mampu bersain,” tutur Jokowi.

Dijelaskannya bahwa akibat pandemi covid-19, kinerja perdagangan dunia berdasarkan riset WTO (World Trade Organization) akan mengalami penurunan hingga 9,2 persen. Oleh sebab itu seluruh negara di dunia dituntut untuk melakukan kerja-kerja yang tidak biasa untuk membalikkan keadaan. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai hal untuk mengakselerasi peningkatan transaksi perdagangan dengan negara mitra melalui berbagai perjanjian bilateral baik di tingkat regional ataupun internasional.

“Saya ingatkan untuk terus mencari pasar baru dan segera garap pasar – pasar non tradisional dengan strategi dan cara baru, pendekatan baru dan dengan target pencapaian yang berdampak besar,” pungkasnya. (DIN/rif)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *