Bekasi, HotFokus.com
Pemerintah bersama dengan otoritas terkait tengah berjibaku menanggulangi penyebaran wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia. Berbagai langkah penanganan hingga himbauan dan mitigasi telah dilakukan.
Namun demikian, kebijakan pemerintah itu tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didukung penuh oleh seluruh unsur masyarakat, dari level tertinggi hingga ke akar rumput.
Adalah GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Sebuah gerakan yang diinisiasi dari akar rumput atau level terbawah masyarakat yang tinggal di Cluster Descada Perumahan Segara City, Kabupaten Bekasi untuk tujuan mengedukasi warga di lingkungan terkecil, agar peduli dengan kesehatan dan bersama-sama mendukung program pemerintah menghentikan penyebaran COVID-19.
GERMAS sendiri didalam kaitannya dengan isu COVID-19 saat ini, ditransmisikan menjadi gerakan untuk menjaga kesehatan dari kemungkinan terpapar virus Corona.
Ada delapan langkah jitu didalam GERMAS yang bisa menjadi tuntunan hidup tanpa paparan COVID-19, yaitu memastikan diri sehat sebelum keluar rumah, segera konsultasi ke dokter jika suhu tubuh tidak normal, cara menggunakan masker dan perlindungan diri ketika flu dan batuk, panduan untuk mengisolasi diri dalam keadaan darurat, melakukan social distancing, menjaga tubuh tetap bersih, melakukan disinfeksi sebelum masuk rumah hingga menangani kebersihan diri dan pakaian untuk menjaga lingkungan rumah tetap steril.
“Salah satu cakupan GERMAS adalah hidup pada lingkungan dan kondisi yang sehat, dan dengan situasi Indonesia yang saat ini sedang dilanda wabah covid-19 maka kami merasa wajib untuk melakukan pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran virus corona tersebut khususnya di lingkungan cluster Descada dan umumnya di lingkungan Kelurahan Segara Jaya Bekasi,” ujar Ketua Forum Komunikasi Warga Descada (FKWD) Perumahan Segara City, Tarumajaya Bekasi, Dede Syiafik, Rabu (25/3/2020).
Dede menceritakan bahwa didalam pengelolaan lingkungan, pihaknya sudah menerapkan SOP untuk pencegahan COVID-19, mulai dari pemeriksaan tamu menggunakan thermal gun, penyediaan hand sanitizer di titik-titik tertentu, hingga penerapan pola hidup sehat di lingkungan hunian.
“Ini adalah salah satu cara untuk meyakinkan warga dengan mengedukasi apa itu virus corona dan bagaimana penyebaran serta bagaimana pencegahannya melalui sharing video dan gambar, selain juga membuat spanduk dan banner tentang bagaimana GERMAS itu dijalankan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Tanggap darurat COVID-19 Descada, H. Agus Setiawan memastikan, untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19, kedepan pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin, termasuk juga pembuatan bilik sterilisasi, serta melakukan kampanye hidup sehat di lingkungan, agar wabah COVID-19 bisa diminimalisir.
“Yang menjadi motivasi kami tentunya supaya kita bisa ikut serta dalam memutuskan penyebaran COVID-19, terkhusus di lingkungan kami. Motivasi kedua tentunya sebagai perlindungan diri, keluarga bahkan tetangga agar kita semua terhindar dari wabah tersebut,” ungkapnya.
Agus mengakui, tak mudah untuk meyakinkan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Namun, dengan pemahaman terus menerus yang diberikan, termasuk juga gerakan masif yang dicanangkan pemerintah daerah untuk pencegahan COVID-19, ia berharap kesadaran masyarakat di lingkungan terbawah bisa timbul, sekaligus menjadi role model bagi wilayah lain untuk menerapkan hal serupa.
“Sebenarnya tidak terlalu sulit , asalkan semua warga paham bahwa kondisi kita semua sedang dalam keadaan KLB COVID-19. Yang artinya kita semua dalam ancaman terinfeksi Virus tersebut. Perlunya informasi dan koordinasi kepada warga agar bisa memahami atau bahkan ambil bagian dalan kegiatan-kegiatan yang mempu memutus rantai penyebaran COVID-19,” pungkasnya. (SNU/rif)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *