Jakarta, hotfokus.com
Kalangan ekonom menilai arah ekspektasi inflasi domestik yg terkendali sesuai jangkar 3,5% plus minus 1 dalam RDG BI bulan Juni 2019 ini.
“Pertama, tetap menahan suku bunga acuan atau BI7DRRR di level 6% dgn Lending Facility Rate tetap 6,75% dan Deposit Facility Rate tetap 5,25%. Kedua, menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 5,75%,” tutur Kepala Ekonom BNI, Ryan Kiryanto dalam pesan singkatnya, Jumat (14/06).
Deposit Facility dan Lending Facility pun, kata dia, bisa diturunkan masing-masing sebesar 25 bps. Hanya saja, penurunan lending dan deposit facility bukan yg utama, tapi hanya komplemen atau pelengkap saja. Yang pasti diturunkan adalah BI7DRRR sebesar 25 bps menjadi 5,75%.
“Tapi alasan utamanya bukan karena latah atau ikut-ikutan gerakan bank-bank sentral negara-negara lain yang sudah terlebih dahulu menurunkan suku bunga acuan, termasuk peluang the Fed juga turunkan Fed Rate di pertemuan FOMC Juli nanti, tapi memang karena BI melihat kondisi makroekonomi domestik yg mendukung. Pertama, inflasi terkendali di level rendah,” kata dia.
Menurut dia, perbaikan rating utang Indonesia dari BB+ menjadi BBB dgn outlook stabil dari S&P yg menunjukkan Indonesia sudah fully investment grade juga menjadi indikator selanjutnya. Keempat, posisi cadev yg 124 miliar dolar atau setara 7,6 bulan impor dan bayar utang luar negeri pemerintah masih memadai. Kelima, sektor riil dan perbankan butuh stimulus dari jalur suku bunga untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi supaya Indonesia tidak kehilangan momentum. Keenam, pendalaman pasar keuangan terus dilakukan oleh BI seiring dengan outlook perekonomian nasional yg tetap tumbuh positif.
“Ketujuh, kebijakan makroprudensial dan bauran kebijakan sdh disiapkan oleh BI untuk membentengi dampak negatif penurunan suku bunga acuan atau BI7DRRR,” pungkasnya. (SA)
Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *