Jakarta, hotfokus.com

Pemerintah menjamin pasokan bahan pangan hingga hari raya awal bulan depan aman meskipun ada kenaikan permintaan. Oleh sebab itu diimbau agar masyarakat untuk tidak over dalam pembelian. Sebab kelebihan pembelian justru akan menjadi pemicu kelangkaan.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian, Musdalifah Mahmud, mengatakan pada setiap momen puasa – lebaran terdapat tren kenaikan konsumsi masyarakat hingga 20 persen. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut pemerintah sudah jauh – jauh hari mempersiapkannya.

“Untuk hal ini (pemenuhan stok kebutuhan bahan pangan) kita koordinasi dengan berbagai direktorat jenderal terkait pangan. Kita lakukan untuk mencukupi, karena saat Ramadan terjadi peningkatan konsumsi 10 – 20 persen, baik telur, daging hingga cabai,” kata Musdalifah dalam diskusi di Forum Merdeka Barat (FMB), Jakarta, Senin (13/5)

Untuk stok, lanjutnya, Kemenko Perekonomian berkoordinasi dengan Perum Bulog. Misalnya terkait stok beras, berapa jumlah yang ada di Bulog.

Koordinasi juga ditingkatkan dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan instansi lainnya. Hal ini untuk menyiapkan stok karena jumlah permintaan seperti cabai, bawang merah, daging dan lain-lainnya meningkat. Termasuk diantaranya untuk memastikan distribusi bahan – bahan pangan lancar hingga ke wilayah tujuan.

“Kita antisipasi tahun ini pasti aman. Bulog stok 1,9 juta ton, lalu masuk musim panen raya juga. Bulog bisa menyerap semaksimal mungkin. Kemudian distribusi juga diantisipasi dengan Kemendag. Meskipun kita produsen beras terbesar tapi ada daerah yang belum surplus. Nah kita yakinkan distribusi ini lancar,” ujarnya. (DIN)