Jakarta, hotfokus.com

Pemerintah segera meneruskan tahap lanjutan hilirisasi minyak sawit (CPO), setelah berhasil menerapkan program B40 mengurangi impor bahan bakar fosil lebih dari 15,6 juta kilo liter (kl) dan emisi gas rumah kaca sekitar 41,46 juta ton setara CO₂.

“Saat ini, kami sedang mempersiapkan tahap selanjutnya. Penggunaan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF) berbasis kelapa sawit,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam sambutan virtual The 21st Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2025 and 2026 Price Outlook, Kamis (13/11/2025).

Dijelaskan, penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan ini dilakukan melalui kerjasama antara Pindad dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dalam pengembangan fasilitas produksi industri pertahanan.

“Inisiatif ini akan memanfaatkan sumber daya lokal, termasuk material berbasis minyak sawit,” jelas menko.

Selain itu, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Prespres) No 16/2025 untuk memperkuat sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO) yang memastikan produk minyak sawit Indonesia sudah sesuai standar lingkungan dan global.

“Sistem ini untuk meningkatkan transparansi dan memungkinkan pelacakan produk secara real-time,” kata Airlangga. (bi)