Jakarta, hotfokus.com
Tantangan geoekonomi ke depan menuntut ketahanan rantai pasok yang lebih dalam. Karenanya para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) jangan diabaikan. Mereka merupakan pondasi utama ekonomi.
“UMKM merupakan segmen yang paling terpengaruh oleh volatilitas global. Karenanya ini kunci membangun ketahanan ekonomi dengan memastikan UMKM dapat berpartisipasi penuh dalam rantai nilai global,” kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri, dalam keterangannya seperti dilansir Rabu (12/11/2025).
Dalam sesi konsultasi antara Menteri Ekonomi ASEAN dengan Jepang pada September 2025, Wamendag mengungkap telah memetakan berbagai peluang strategis yang komprehensif guna memperkuat kolaborasi. Kedua belah pihak fokus mengembangkan kerjasama ekonomi tradisional kearah aliansi geoekonomi strategis yang responsif melalui lima prioritas utama.
Prioritas pertama, mendorong inovasi untuk ketahanan rantai pasok. Kedua, mempercepat transformasi digital. Ketiga, merangkul transisi energi. Keempat, memperkuat sektor otomotif. Terakhir, meningkatkan kerangka kerja ASEAN-Jepang dengan menyempurnakan ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Saat ini, Wamendag mengungkap telah memasuki era geoekonomi. semua masalah ekonomi, teknologi, keamanan dan politik saling terkait. Ini berarti setiap keputusan investasi dan perdagangan dapat memiliki implikasi strategis.

“Fluktuasi ini menghadirkan ancaman langsung dan substansial terhadap keamanan ekonomi negara anggota ASEAN,“ ujarnya. (bi)













Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *