Jakarta, hotfokus.com
Jepang mendukung percepatan transisi kendaraan rendah karbon melalui pendekatan multiple pathways, termasuk mengembangkan kendaraan elektrifikasi dan berbahan bakar nabati (biofuel).
“Kerjasama tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan The 6th Indonesia–Japan Automobile Dialogue dan The 1st Biofuel Co-Creation Task Force Meeting,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangannya Rabu (12/11/2025).
Menurut menteri, forum ini menjadi wadah strategis bagi kedua negara untuk memperdalam sinergi dalam pengembangan teknologi otomotif masa depan.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, Setia Diarta, menambahkan program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) meliputi berbagai teknologi secara komprehensif, termasuk pengembangan mesin fleksibel yang dapat menggunakan biofuel.
“Kami berharap inisiatif ke depan dapat memberi dampak nyata di seluruh rantai industri, baik hulu maupun hilir guna mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan kemakmuran bersama,” jelasnya.
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mempercepat adopsi energi bersih.

“Saat ini pemerintah melaksanakan berbagai program biofuel seperti biodiesel, bioetanol, bioavtur/SAF dan green diesel atau hydrotreated vegetable oil (HVO),” katanya.
Apalagi pemerintah menargetkan penerapan E10 pada 2028. “Keberhasilan implementasinya perlu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam meningkatkan pendukung,” ujarnya. (bi)













Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *