ads_hari_koperasi_indonesia_74

Jangan Terjebak Makanan Cepat Saji & Instan, Berisiko Menambah Penyakit

Jangan Terjebak Makanan Cepat Saji & Instan, Berisiko Menambah Penyakit

Tangerang, hotfokus.com

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengingatkan kalangan muda jangan terjebak makanan instan. Sebab gaya hidup praktis tanpa memperhatikan gizi akan berisiko menambah kasus penyakit, akibat pola makan yang tak sehat di usia muda.

“Untuk itu pentingnya pendidikan gizi dan penerapan pola makan sehat sejak dini di lingkungan sekolah,” kata Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, dalam keterangannya sebagaimana dilansir Kamis (6/11/2025).

Ia mengungkap kalangan muda memiliki peran menentukan arah ketahanan pangan nasional di masa mendatang.

Untuk itu, kesadaran akan pentingnya gizi seimbang harus dimulai dari kebiasaan sederhana, seperti mengenali sumber pangan lokal dan menghindari ketergantungan terhadap makanan instan yang minim nilai gizi.

Sehingga pemerintah menggulirkan berbagai program untuk memperbaiki asupan gizi anak-anak dan remaja. Salah satunya program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan dari pasien anak penderita diabetes yang tercatat di 13 kota di Indonesia, 46,23 persen berada pada usia 10–14 tahun. Sementara itu, hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada remaja usia 15–24 tahun mencapai 15,5 persen, dengan remaja putri sebesar 18 persen dan remaja pria 14,4 persen.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tantangan gizi remaja di Indonesia masih cukup tinggi. Pola konsumsi yang belum sesuai dengan prinsip Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) serta paparan tren makanan cepat saji dan instan yang masif menjadi faktor penyebab utama menurunnya kualitas konsumsi pangan di kalangan muda. (bi)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *