ads_hari_koperasi_indonesia_74

Energi Surya Pertamina Hidupkan Kembali Lahan Kering Sobokerto, Petani Boyolali Panen Harapan Baru

Boyolali, Hotfokus.com

Kemarau panjang tak lagi menakutkan bagi petani Desa Sobokerto, Boyolali. Melalui program inovatif Pertamina, lahan tandus di desa ini kini berubah menjadi hamparan hijau yang produktif. Pompa air bertenaga surya dan teknologi irigasi berbasis Internet of Things (IoT) menjadi kunci kebangkitan mereka.

Khoirul, anggota Kelompok Tani Ngudi Makmur, menceritakan perubahan besar yang terjadi. “Dulu saat kemarau, hanya 20 persen lahan yang bisa ditanam. Sekarang 60 persen bisa digarap, dan penghasilan kami naik hingga 40 persen,” ujarnya dengan bangga. Program Desa Energi Berdikari (DEB) dari Pertamina membuat para petani lebih mandiri tanpa bergantung pada pasokan listrik konvensional.

Teknologi yang digunakan berasal dari inovasi karya anak muda Indonesia. Haikal dan timnya, finalis Pertamuda 2024, mengembangkan sistem “Adosistering” — singkatan dari Adopsi Sistem Irigasi Tetes Berbasis IoT dan Embung Tadah Hujan. Sistem ini memungkinkan petani mengatur aliran air serta pemupukan secara otomatis lewat ponsel, semua digerakkan dengan tenaga surya.

Kepala Desa Sobokerto, Surahmin, mengapresiasi dampak nyata teknologi ini. “Petani semakin termotivasi dan hasil panennya juga meningkat. Teknologi ini benar-benar mengubah cara mereka bertani,” ujarnya.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyebut Sobokerto termasuk dalam 80 Desa Energi Berdikari yang diresmikan pada Hari Listrik Nasional 2025. Hingga kini, Pertamina telah memberdayakan 252 desa dengan energi terbarukan untuk memperkuat ekonomi masyarakat sekaligus mendukung Asta Cita Pemerintah.

Inisiatif tersebut sejalan dengan komitmen Pertamina terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui kolaborasi bersama pemerintah daerah dan warga desa. Energi bersih kini bukan hanya solusi bagi kekeringan, tetapi juga jalan menuju kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan di pedesaan. (*)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *