Jakarta, hotfokus.com
PT Pertamina (Persero) menegaskan kesiapannya untuk berperan aktif dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Komitmen ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada peringatan HUT ke-80 Kementerian ESDM di Monas, Jakarta.
Dalam sambutannya, Bahlil menyoroti pentingnya peningkatan produksi minyak dan gas bumi untuk mengurangi ketergantungan impor. “Kita harus mencapai produksi 900 ribu hingga 1 juta barel per hari pada 2029–2030 agar impor bisa ditekan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan bahwa Pertamina siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendukung upaya pemerintah. “Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina terus berinovasi untuk memperkuat lifting migas sekaligus mempercepat transisi menuju energi bersih,” katanya.
Simon menjelaskan, berbagai langkah nyata telah dilakukan Pertamina untuk mendukung transisi energi berkelanjutan. Beberapa di antaranya mencakup pengembangan energi panas bumi, produksi biofuel dan bioetanol, hingga pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku Sustainable Aviation Fuel (SAF).
“Langkah ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi sekaligus mempercepat peralihan menuju energi hijau yang ramah lingkungan,” tambah Simon.

Pertamina juga menegaskan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah menuju kemandirian energi nasional dan visi Indonesia Emas 2045 melalui inovasi dan kolaborasi lintas sektor. (*)













Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *